Selasa 13 Jun 2017 21:07 WIB

Pembangunan Trem Surabaya Segera Dimulai

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Trem/ilustrasi
Foto: secapramana.com
Trem/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya bersama tim dari Kementerian Perhubungan dan PT KAI telah melakukan marking (penandaan) titik awal pengerjaan trem di Jalan Tunjungan pada Kamis (8/6). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, dalam penandaan tersebut personel dari Pemkot Surabaya terdiri dari Bappeko serta dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.

"Marking ini dikasih tanda start di Jalan Tunjungan. Untuk pengukuran, sebelumnya dilakukan konsultan mereka, kami melakukan cek ulang saja titik KM 11 + 450. Itu ada dibawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Nanti ada haltenya trem. Jadi marking ini kami tandai dulu, ini pesan psikologis bahwa pengerjaan trem akan dimulai," kata Agus Sonhaji melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/6).

Agus menjelaskan, titik mula pengerjaan trem di KM 11+450 tersebut merupakan jarak yang ditarik dari titik nol di kawasan Joyoboyo. Ia menyebut angka-angka tersebut ternyata memiliki pesan filosofis bersejarah bagi Surabaya. Angka 11 merujuk pada bulan November. Sementara angka 45 merupakan tahun 1945. Artinya, November 1945 sebagai momentum perjuangan dan keberanian arek-arek Suroboyo dalam melawan penjajah. "Jadi semangatnya itu dimulai di sini (titik 11 +450) di bawah JPO taman gantung Siola," imbuh pria asal Kediri tersebut.

Ia menambahkan, setelah melakukan penandaan, fokus Pemkot selanjutnya menyiapkan jalan yang akan difungsikan untuk pengalihan arus lalu lintas ketika pengerjaan trem di Jalan Tunjungan dimulai. Pemkot melalui Dinas PU BMP telah melakukan pelebaran Jalan Simpang Dukuh. Sejumlah bangunan yang ada di seberang Jl Simpang Dukuh telah dibebaskan. Pemkot telah melakukan pembongkaran terhadap bangunan-bangunan yang dibebaskan tersebut sejak Jumat (9/6).

Nantinya, jika pelebaran jalan Simpang Dukuh kelar, pengguna kendaraan yang selama ini melintas di Jalan Tunjungan akan dialihkan. Rencananya, kendaraan dari arah Jalan Gemblongan yang akan masuk ke Jalan Tunjungan, bakal diarahkan ke Jalan Genteng Kali (langsung belok kiri) lalu menuju Simpang Dukuh hingga tembus ke Jalan Gubernur Suryo. "Jadi nanti kendaraan tidak akan lagi lewat ke Jalan Tunjungan, tapi belok kiri ke Jalan Genteng Kali, Simpang Dukuh dan Gubernur Suryo. Tapi masih ada satu jalur untuk kendaraan yang memang tujuannya ke Jalan Tunjungan misalnya ke Hotel Majapahit. Dishub masih menyiapkan rekayasa lalu lintas nya," kata Agus.

Selain itu, Pemkot akan melakukan pengerjaan pengecilan bahu jalan (berem) di Jl Raya Darmo, termasuk kemungkinan melakukan pengaturan utilitas. Sebab, di kawasan Darmo tertanam pipa milik PDAM. Menurut Agus, pengaturan utilitas tersebut memiliki dua opsi, yakni pipa PDAM akan dipindahkan atau sekadar diberi penguatan. "Di DED-nya (detail engineering design) tentu diperhitungkan, kalau tidak dipindah ya dikasih penguatan. Itu opsinya," ucapnya.

Nantinya, moda trem akan terkoneksi dengan trnasportasi lain berupa feeder dan trunk. Saat ini Pemkot tengah membangun gedung parkir (park and ride) sekaligus halte pemberhentian untuk feeder dan trunk tersebut. "Kami juga sudah menyiapkan feeder-feeder untuk memasok penumpang. Intinya secara konsep, Insyaaallah sudah matang. Dan masyarakat juga mengetahui bahwa ini sudah jalan," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan, pengerjaan trem ditargetkan dimulai tahun ini. Proyek angkutan massal ini diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 2,7 triliun. Anggaran tersebut berasal dari APBN melalui skema penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Tahun ini anggaran yang keluar baru Rp 100 miliar. Menurut wali kota, pengerjaan proyek trem dimulai dari Jalan Tunjungan. Tahap pertama rutenya dari Tunjungan menuju Joyoboyo sepanjang 11,45 kilometer. Sementara tahap kedua rutenya dari Tunjungan ke Jembatan Merah sepanjang 6-7 kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement