REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melangsungkan rapat koordinasi untuk menindaklanjuti rencana pembangunan transportasi berbasis rel dalam kota atau trem. Sumber pendanaan dan teknis pembangunan trem menjadi topik utama pembahasan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menjelaskan dari feasibility study (FS) yang sudah ada, Pemkot Bogor akan melakukan pendetailan dengan menyusun kebutuhan finansial dan persiapan teknis. Hal itu akan sangat berfungsi dalam pencarian investor.
“Jadi kita harus punya alternatif mencari pendanaan, itu tidak hanya ke government. Selama ini kan kita mencoba mencari dananya ke pemerintah Prancis, dicoba juga ke negara lainnya atau misalnya dengan swasta, nah itu yang dipersiapkan,” kata Syarifah, Jumat (13/1/2023).
Syarifah menuturkan, Pemkot Bogor juga diminta untuk menelusuri mengenai jalur untuk trem. Di antaranya terkait ketersediaan lahan, depo, infrastruktur maupun utilitas.
Termasuk, kata dia, upaya komunikasi dengan kementerian-kementerian terkait. Bahkan hingga ke Dirjen Perkeretaapian dan Korlantas Polri.
“Jadi pertemuan ini lebih kepada penyiapan dari materi-materi yang lebih detail, nanti setelah itu kalau sudah ada kita mencoba kerja sama dengan BKPM pusat untuk cari investor. Jadi kita bikin ada kegiatan semacam launching, perencanaannya untuk mencari investor dan sebagainya,” urainya.
Syarifah mengakui, dalam proyek ini memang masih ditemukan banyak kendala. Proyek trem ini menurutnya bukan mudah dari segala aspek, namun harus dimulai dan diurai sedikit demi sedikit. Terutama pada pendanaan dan teknis.
“Karena trem nanti operasionalnya bergabung dengan moda yang lain, dengan kendaraan yang lain di dalam satu jalan. Jadi kendalanya itu akan sangat banyak, tapi itu harus diurai dan dipersiapkan sedikit demi sedikit,” jelasnya.
Menurut dia, mencari sumber pendanaan ialah hal yang bisa dikerjakan dalam waktu dekat. Meski FS sudah ada, FS itu tidak bisa dijadikan satu-satunya modal untuk menggaet investor. Sebab harus ada financial analysis untuk menunjang hal tersebut.
“Tidak hanya sekedar FS, juga dari segi finansial. Jadi kalau misalnya sudah sampai ke dokumen yang kita cari investor. Jalurnya lewat mana, di setiap jalur itu harus ada informasi yang jelas. Termasuk utilitas yang ada itu ada apa saja? Harus sudah sampai detail. Nah itu yang diperlukan,” tegasnya.