REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan akan mengirimkan tiga perwakilannya masuk dalam Pansus Angket KPK. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memerintahkan Fraksi PAN di DPR untuk mengirim kader terbaik partai berlambang matahari ini untuk mengawal pansus.
Meski begitu, Zulkifli mengaku belum mengetahui siapa yang dikirim Fraksi PAN untuk mengisi tiga kursi jatah PAN di Pansus Angket KPK tersebut. "Saya belum tahu, tanya fraksi nama-namanya (yang dikirim) siapa. Yang penting yang hebat-hebat saya minta," kata dia di rumah dinasnya di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (7/6).
Ketua MPR ini mengklaim, keikutsertaan PAN dalam Pansus Angket KPK ini untuk memastikan tidak ada pelemahan terhadap lembaga antikorupsi tersebut. Masuk tidaknya PAN dalam pansus tak mengubah peta bahwa Pansus Angket KPK akan terus bergulir di DPR. Alasan itu yang mendasari Zul mengikutsertakan kadernya ikut di dalamnya.
"Kalau (pansus) jalan masak saya nonton saja. Kalau nanti KPK direkomendasikan dibubarkan terus saya diam, ya nggak bisa dong. Saya mengawal agar KPK tidak dilemahkan," ujar dia.
Awalnya, PAN menolak pansus hak angket dan enggan mengirimkan anggota perwakilan. Dalam perkembangannya, sikap fraksi berubah setelah Pansus Angket KPK mengabaikan partai-partai yang enggan mengirimkan wakilnya. Pansus Hak Angket KPK tetap berjalan meski tak seluruh fraksi ikut.
Zulkifli menolak jika pengiriman kader PAN di Pansus Angket KPK terkait penyebutan nama Amien Rais oleh Jaksa KPK dalam kasus dugaan korupsi dana alat kesehatan yang menjerat terdakwa mantan menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. "Itu (penyebutan Amien Rais) lain. Saya protes sama KPK itu, iya. Tapi kita ingin mengawal agar tidak ada pelemahan. Sebaliknya, KPK kita minta profesional," kata Zul.