Selasa 06 Jun 2017 15:08 WIB

Kasus Novel Dinilai Mempertaruhkan Profesionalisme Polri

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Novel Baswedan sesaat setelah diserang.
Foto: AP
Novel Baswedan sesaat setelah diserang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil berpendapat, profesionalisme aparat kepolisian dipertaruhkan dalam penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior pada KPK Novel Baswedan. Nasir tetap meyakini, aparat kepolisian akan mampu menangkap pelaku dan otak pelaku teror tersebut.

"Profesionalisme polisi memang dipertaruhkan dalam soal ini (penyelesaian kasus Novel). Begitupun, saya yakin bahwa cepat atau lambat pelaku dan otak dari kejadian itu akan ditangkap oleh polisi," kata Nasir saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (6/6).

Nasir menambahkan, tidak mudah menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan tersebut. Disamping tidak ada saksi yang menyaksikan langsung saat terjadi peristiwa itu, juga tidak terpasangnya kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian.

"Waktu kejadian setelah shalat subuh juga menyulitkan polisi menemukan pelakunya. Karena itu, saya perkirakan kalaupun ditemukan pelakunya, maka itu akan memakan waktu lebih kurang beberapa bulan ke depan," kata Nasir.

Seperti diketahui, pada Selasa (11/4), penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras pada bagian wajah oleh dua orang tak dikenal. Namun, setelah hampir tiga bulan kasus ini berlalu, polisi belum juga mampu mengungkap pelaku penyiraman tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement