Ahad 04 Jun 2017 19:08 WIB

Didorong Maju Pilpres 2019, Ini Tanggapan TGB

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi (tengah) memberikan tausiyahnya didampingi Rektor ITB Kadarsah Suryadi (kanan) saat acara Inspirasi Ramadhan di Masjid Salman ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Ahad (4/6).
Foto: Mahmud Muhyidin
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi (tengah) memberikan tausiyahnya didampingi Rektor ITB Kadarsah Suryadi (kanan) saat acara Inspirasi Ramadhan di Masjid Salman ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Ahad (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi memberikan tanggapan terkait adanya desakan masyarakat agar ia maju dalam pemilihan presiden pada 2019 mendatang. Tanggapan itu ia sampaikan saat memberikan ceramah di Masjid Salman ITB dalam rangkaian acara talkshow inspirasi Ramadhan (Irama) Ahad (4/6).

Dalam pemaparannya, lelaki yang akrab disapa TGB oleh masyarakat ini menjelaskan tentang tema melayani rakyat berlandaskan Alquran.  Di sela-sela dialog dengan jamaah di Masjid Salman ITB tersebut, salah seorang jamaah, Raihan menanyakan kepada TGB tentang adanya pendapat dan desakan masyarakat agar gubernur yang hafiz Alquran tersebut untuk maju Pilpres.

Dengan terbata-bata, Zainul Majdi menjawab pertanyaan tersebut. Ia mengaku dorongan maju Pilpres tersebut memang ada. Akan tetapi, dia belum bisa menyikapi hal tersebut. "Mau dibantah nanti tidak kena, diiyakan bukan tujuan," ujarnya.

Ia berharap agar energi umat yang saat ini tengah besar lebih baik diarahkan kepada hal-hal (kegiatan) yang akan mendukung umat dan tidak masuk terlebih dahulu kepada nama-nama yang didorong untuk maju di Pilpres 2019 mendatang.

Meski begitu, dia mengaku suara yang mendorong dirinya maju di Pilpres 2019 mendatang ditanggapi positif yang kemudian dimaknai sebagai upaya melakukan hal yang baik ke depan. "Energi umat yang besar tidak akan ada artinya jika terpecah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement