REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kehadiran Waduk Karian saat ini masih dibangun dipastikan menjadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Lebak, sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan di daerah ini.
"Pembangunan Waduk Karian yang menenggelamkan 12 desa itu, diharapkan akan melahirkan pelaku-pelaku ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Hayat Syahida, di Lebak, Selasa (30/5).
Menurutnya, pemerintah daerah mendukung proyek nasional Waduk Karian karena bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang memiliki nilai jual bagi para investor untuk mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara.
Para investor itu dapat membuka usaha penginapan, restoran, objek wisata air dan pusat aneka kuliner.
Selain itu, juga akan tumbuh pelaku usaha kecil menengah (UKM) berbagai kerajinan masyarakat dan juga berkembang warung-warung kecil.
Destinasi Waduk Karian dipastikan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menyerap tenaga kerja lokal.
Destinasi wisata Waduk Karian akan mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Pembangunan Waduk Karian yang dikerjakan kontraktor dari Korea Selatan untuk memasok kebutuhan air baku (air minum) ke wilayah Tangerang dan DKI Jakarta.
Namun, kehadiran waduk tersebut sangat berpotensi menjadi kawasan wisata, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga setempat. "Kami yakin destinasi Waduk Karian akan dibanjiri pengunjung wisatawan domestik dan asing," katanya optimistis.
Menurut Syahida, kelebihan wisata Waduk Karian itu bisa menghilangkan kejenuhan dengan melihat panorama alam yang indah disertai embusan angin, sehingga memberikan ketenangan jiwa bagi wisatawan. Apalagi, lokasi sekitar waduk terdapat kawasan hutan dengan pepohonan yang tinggi dan juga banyak bebunyian dari burung berkicau.
Selain itu, Waduk Karian dijadikan tempat rekreasi keluarga, pasangan muda-mudi hingga orang tua.
Tidak tertutup kemungkinan investor akan membangun objek wisata air dengan memanfaatkan pasokan air dari waduk tersebut.
Keunggulan lainnya, kata dia, destinasi wisata Waduk Karian berdekatan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan DKI Jakarta.
Pengunjung warga DKI Jakarta bisa menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dengan menggunakan angkutan massal "commuter line" atau kereta rel listrik (KRL). "Kami mendorong Waduk Karian dapat menjadi destinasi wisata unggulan Lebak, sehingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya lagi.
Syahida mengatakan, potensi wisata air di Kabupaten Lebak juga perlu dikembangkan di antaranya destinasi wisata Waduk Palayangan, Waduk Cicinta, dan Waduk Cilemer. Potensi destinasi wisata sumber daya air juga bisa digunakan untuk wisata arung jeram.
Saat ini, wisata arung jeram baru pada Sungai Ciberang di Kecamatan Lebak Gedong. Sedangkan potensi wisata air terjun dan pemandian air panas di Kecamatan Cipanas.
Saat ini wisata air terjun dan pemandian air panas masih relatif kecil yang bisa dikelola menjadi objek wisata.
"Kami terus mempromosikan potensi wisata waduk air maupun aliran Sungai Ciberang dan Ciujung agar bisa dikelola oleh investor," katanya pula.
Sejumlah warga Kabupaten Lebak mendukung wisata waduk dikembangkan karena di daerah ini potensi air cukup melimpah sebagai wilayah hulu air di Provinsi Banten. "Kami mendorong Pemkab Lebak dapat mengembangkan potensi waduk air itu, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," kata Herman, warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.