REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Eko Daniyanto mengatakan narkotika jenis flakka yang memiliki dampak pengguna seperti zombie dan merasa sangat kuat belum masuk ke Indonesia.
“Untuk jenis narkotika flakka, sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia. Mudah-mudahan engga masuk, ya," ujar Eko saat dihubungi di Jakarta, Senin (29/5) malam.
Kedati demikian, Eko mengatakan dia sudah menginstruksikan seluruh jajaran Direktorat Narkoba Mabes Polri untuk mewaspadai masuknya narkoba jenis ini ke Indonesia. Menurut dia, narkoba jenis flakka merupakan sampah dari sampahnya narkoba. Di Amerika Serikat, dia menyatakan, flakka hanya digunakan oleh kalangan glandangan atau kelas bawah.
Namun, narkoba ini memiliki dampak lebih berbahaya karena membuat orang tidak sadarkan diri, menabrakkan diri ke mobil, tembok, atau benda lain yang berada di depan penggunanya. “Makanya ini dibilang mirip zombie, ini sampahnya sampah narkotika,” ujar Eko.
Eko menambahkan, dampak buruk tersebut membuat flakka termasuk dalam narkotika golongan I sesuai UU No 35 Tahun 2009. Dengan demikian, aparat pun tidak akan segan-segan untuk menindak bilamana mendapatkan informasi masukkan flakka ke Indonesia.
“Saya informasikan ke seluruh jajaran narkoba untuk mengantisipasi peredaran jenis flakka ini. Manakala ditemukan kita segera melakukan pencarian, di wilayah tersebut," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mencurigai narkoba jenis baru yang belakangan menhebohkan dunia, yaitu flakka, telah masuk ke Indonesia. “Ada beberapa yang kami curigai itu. Sekarang kami lakukan penelitian,” kata Komjen Budi di Pusdiklat BPK RI, Jakarta, Senin (29/5).