REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komandan Kodim (Dandim) 0113/Gayo Lues, Letkol Inf Muhammad Faizal Nasution memastikan, tidak ada korban jiwa akibat gempa kekuatan 5 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.
"Ndak (tidak) ada, ndak ada. Ini, cuma (gempa) kecil aja kok. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," tegas Faizal Nasution ketika dihubungi melalui telepon genggam dari Pekanbaru, Senin (29/5).
Pihaknya mengaku, mendapat laporan dari Komando Rayon Militer (Koramil) setempat, melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) di lapangan yang menjadi wilayah dilanda gempa. Jajaran di tingkat Babinsa dan Koramil setempat telah diperintahkan untuk mendata apa saja yang menjadi korban akibat gempa di daerah berjuluk "Negeri Seribu Bukit".
Laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat gempa bumi di Gayo Lues terjadi tepat pukul 04.54 WIB berlokasi di 4.15 Lintang Utara dan 97.20 Bujur Timur berkedalaman 10 kilometer. Pusat atau titik gempa bumi yang berada pada 27 kilometer Barat Laut di Kabupaten Gayo Lues, tidak berpotensi tsunami.
Namun, lanjutnya, rumah milik seorang warga atas nama Adam Malik (41), terletak di Desa Suri Musara, Kecamatan Pantan Cuaca, Gayo Lues, mengalami rusak parah. "Gempa ini terjadi pada waktu sehabis sahur. Jadi, orang masih terjaga semua," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, warga di Gayo Lues menjadi panik karena gempa terjadi saat mereka selesai bersantap sahur di bulan puasa Ramadan.
"Sebagian warga Gayo Lues sempat panik, dan berhamburan keluar rumah. Guncangan dirasakan cukup keras. Pusat gempa terjadi di darat, dengan sifat dangkal," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Ia mengatakan, gempa juga dirasakan di sebagian daerah di Provinsi Aceh seperti Kabupaten Bener Meriah II-III MMI, dan Kabupaten Bireun II-III MMI. "Hingga kini BPBD Gayo Lues masih melakukan pendataan. Tetapi akibat gempa ini, tidak berpotensi tsunami," katanya.