REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pegawai dan masyarakat di sekitar gedung Bale Kota Tasikmalaya, Kecamatan Bungursari, dikagetkan dengan suara ledakan, Senin (29/5) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Sejumlah warga sempat berhamburan ke luar untuk mencari tahu asal suara ledakan. Apalagi, kekhawatiran terhadap bom masih mencuat pascaperistiwa di Kampung Melayu, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Edi Mulyana, warga yang sedang berada di Bale Kota mengaku terkejut dengan bunyi ledakan itu. Ia sempat keluar areal Bale Kota guna menelusuri asal ledakan. "Kagetlah saya kirain ada bom karena bunyinya kencang sekali," katanya kepada Republika.
Namun, ledakan bukan berasal dari bom, tetapi dari truk hino jenis FL 235 bernomor polisi B 9780 TEU. Truk yang membawa muatan sirup itu mengalami pecah ban di bagian kiri belakang. Dua ban kiri belakang truk pecah.
Sopir truk, Roni Hermawan mengaku kaget dengan kejadian itu. Ia menduga pecahnya ban lantaran terlalu panas.
"Ini kayaknya terlalu panas jadi enggak kuat akhirnya pecah," ujarnya.
Ia menyebut berat muatannya berupa sirup dan truknya mencapai 2,5 ton. Mulanya ia berniat mengirimkan barang tersebut ke salah satu pertokoan di kawasan pusat kota. "Saya dari Cibitung mau kirim barang ke kota Tasik," ucapnya yang mengendarai truk itu seorang diri.