Sabtu 27 May 2017 14:54 WIB

Bom Kampung Melayu, Adhyaksa: Rasul tak Minta Kita Dirikan Negara Islam

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault
Foto: Dok. Kwarnas Pramuka
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengucapkan belasungkawa untuk para korban bom di Kampung Melayu pada Rabu (25/5) malam. Ia pun mengutuk keras peristiwa keji ini dan meminta masyarakat untuk tidak takut.

"Saya menyampakan rasa duka sedalam-dalamnya, hal yang sama juga bisa terjadi kepada keluarga saya dan kita semua. Namun, kita tidak boleh takut beraktifitas, percayakan semuanya kepada Kepolisian dan TNI," ujar Adhyaksa Dault di Kalibata, Jakarta, Sabtu (27/05).

 Berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Adhyaksa mengatakan, ISIS tidak pernah mewakili Islam, sebab terorisme tidak sesuai dengan semua agama di dunia. "Rasulullah SAW tidak pernah meminta kita mendirikan negara Islam. NKRI dan Pancasila sudah final," jelas pria yang sudah mendaki puluhan gunung ini.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, klaim ISIS itu bisa saja benar jika dilihat dari modusnya. Ada dugaan kuat bahwa pelaku teror bom itu terafiliasi dengan ISIS.

Bom yang terjadi di Terminal Kampung Melayu tersebut telah menewaskan lima orang, tiga orang anggota polisi menjadi korban atas peristiwa tersebut, dan dua orang diduga kuat adalah pelaku, serta melukai belasan korban yang di antaranya warga sipil dan aparat polisi.

Baca juga,  Dua Ledakan Terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement