REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam Wiranto meminta aparat mengusut tuntas peristiwa teror bom Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5) malam. Wiranto mengatakan ada kesamaan karakter antara bom KP Melayu dengan yang terjadi di Manchester, Senin (22/5) lalu.
"Ada kesamaan karakter setiap aksi terorisme di belahan dunia manapun termasuk di Kampung Melayu dan Manchester, itu karakternya sama. Di mana mereka ingin menunjukkan eksistensi bahwa ada gerakan menuju satu sasaran," ujar Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (26/5).
Pelaku teror ini, kata Wiranto hendak membangun ideologi baru di atas negara bangsa. Kedua menimbulkan korban sebesar-besarnya terhaap manusia ataupun kerugian harta benda.
Wiranto mengatakan, setelah melakukan lawatan ke dua negara, Saudi Arabia dan Amerika Serikat (AS) lali melanjutkan ke Rusia, para pejabat tinggi membicarakan hal sama, yakni isu bagaimana negara-negara di dunia melawan terorisme.
Negara-negara sepakat aksi teror tak mengenal batas negara. Karena itu untuk melawannya pun harus kerja sama lintas negara. "Kesimpulannya tidak mungkin satu negara melawan terorisme. Sehingga kerja sama ketat, serius di antara semua negara harus dilakukan karena semua negara akan terkena dampak aksi terorisme," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika