REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kehadirin Aisyiyah bukan hanya untuk kaum perempuan semata, tetapi untuk umat manusia yang dimuliakan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Aisyiyah Noordjannah Djohantini, dalam pidato iftitah pada saat resepsi milad Aisyiyah 100 tahun dengan tema 'Aisyiyah Awal Abad Kedua Memuliakan Martabat Umat ddan Berkiprah Memajukan Bangsa' di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (19/5).
"Aisyiyah di usianya yang sudah satu abad ini, merupakan jembatan emas untuk bermuhasabah diri, sekaligus berikhtiar memperbaharui langkah Aisyiyah memasuki abad kedua, guna menghadirkan gerakan pencerahan yang menyinari kehidupan bangsa. Ia pun mengutip Alquran Surat An-Nahl ayat 97 yang menjadi spirit, dasar, dan landasan Aisyiyah untuk berjuang berkhidmat memajukan bangsa.
Pada kesempatan ini Ketua Umum PP Aisyiyah yang didampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan Aisyiyah Award kepada Ibu Siti Walidah dan Ibu Siti Bariyah dan Ibu Munzilah. Mereka adalah tokoh dan pendiri Aisyiyah dalam memajukan bangsa dan mmberikan saham dalam gerakan kebangkitan perempuan Islam di Indonesia.
Resepsi yang ditutup dengan sendratari perjalanan berdirinya Aisyiyah, dihadiri 7.850 keluarga besar Aisyiyah-Muhammadiyah, di antaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gunawan Budiyanto, Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Kasiyarno, Rektor Universitas Aisyiyah Yogyakarta Warsiti, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri, dan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah di 34 provinsi se-Indonesia.