REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sleman terus berupaya mendorong peningkatan produksi ikan air tawar. Pasalnya, selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, ikan air tawar baik dikonsumsi oleh masyarakat setempat.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menjelaskan, produksi ikan air tawar di Sleman sendiri naik cukup signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2015 produksi ikan air tawar mencapai 36 ribu ton,
“Sedangkan 2016 produksi ikan air tawar naik jadi 42.000 ton,” katanya pada acara pembagian ikan beku di Stasiun Karantina Ikan, Jumat (19/5).
Hal serupa juga terjadi pada jumlah konsumsi ikan masyarakat. Namun peningkatan yang terjadi masih dinilai terlalu rendah. Pada 2015 konsumsi ikan air tawar mencapai 31 kg per kapita. Sedangkan pada 2016 mencapai 32 kg per kapita per tahun.
Guna meningkatkan produksi ikan air tawar, Pemkab Sleman melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya memberikan pembinaan dan pendampingan pada petani, menyediakan sarana prasarana menyediakan bibit ikan, memberikan fasilitas permodalan, dan mengembangkan tehnologi budidaya ikan air tawar.
Pemkab setempat juga menyelenggarakan temu para petani ikan setiap tiga bulan sekali di wilayah Kecamatan untuk menyetabilkan kondisi perekonomian daerah. Sementara untuk meningkatkan konsumsi ikan air tawar, Pemkab Sleman dan Balai Karantina Ikan memberikan ikan beku gratis pada masyarakat.
Muslimatun berharap agar para penerima bantuan ikan beku dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga masyarakat dapat gemar mengonsumsi ikan. Karena ikan mempunyai kandungan gizi dan protein yang sangat tinggi.
Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Widodo Sumiarto menyampaikan, bantuan ikan beku yang dibagikan kali ini diberikan pada 25 pondok pesantren di Sleman. “Yang kami bagikan saat ini sebanyak tiga ton ikan laut,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
