Kamis 11 May 2017 21:17 WIB

Kebun Raya Dokumentasikan Anggrek Lewat Perangko

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nur Aini
Anggrek Vanda Tricolar
Foto: Wikimedia
Anggrek Vanda Tricolar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI atau Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko mengatakan, menjelang dua abad usia Kebun Raya Bogor akan terus menunjukan kiprahnya sebagai lembaga konservasi flora Indonesia dari ancaman kepunahan. Salah satunya yaitu memiliki komitmen kuat untuk konservasi pada spesies anggrek agar terhindar dari kepunahan.

"Tanggal 18 Mei mendatang, tepat 200 tahun. Untuk konservasi kami memiliki rumah dan laboratorium anggrek dengan koleksi terlengkap di Indonesia. Ada sekitar 500 spesies dari total 5.000 spesies anggrek kawasan Malesia di Kebun Raya Bogor ini,” kata Didik melalui siaran pers pada Republika.co.id, Kamis (11/5).

Didik mengatakan, status konservasi beragam anggrek yang ada di Kebun Raya Bogor sebagian besar adalah langka atau terancam kepunahan (Kategori IUCN Red Data Book). Berbagai jenis anggrek tersebut, kata dia, ditemukan dari hutan-hutan alam di Indonesia di mana sekarang hutan juga terancam keberadaannya. Sehingga, kata Didik, langkah konservasi penting untuk dilakukan saat ini yakni dengan melakukan penemuan spesies baru, perbanyakan bibit, menggali manfaat, serta reintroduksi ke habitat asal anggrek. "Dalam melakukan langkah itu, kami juga merangkul para stakeholders terkait, seperti Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), PT Pos Indonesia, dan PT Martina Berto Tbk," ungkap Didik.

Usaha konservasi dapat pula ditandai dengan dokumentasi jenis kekayaan anggrek di Indonesia lewat perangko. Jenis anggrek yang dijadikan perangko, kata dia, dipilih berdasarkan asal atau area distribusinya serta keberadaan anggrek tersebut di Kebun Raya Bogor.

Momentum peringatan dua abad Kebun Raya Bogor kali ini, juga menggandeng PT Pos Indonesia dan pihak terkait untuk meluncurkan seri perangko kekayaan anggrek Indonesia. "Perangko dua abad Kebun Raya Bogor seri 34 anggrek provinsi Indonesia merupakan lanjutan perangko “Negara Kesatuan RI dalam Puspa” yang digagas oleh Megawati Soekarno Putri saat meresmikan Griya Anggrek 2002,” kata Didik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement