Kamis 11 May 2017 20:49 WIB

Konferensi Pelabuhan Dunia, Pelindo II Paparkan Proyek CBL Water Ways

Rep: Halimatus Sa'diah/ Red: Bilal Ramadhan
PT Pelindo III
Foto: ist
PT Pelindo III

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Direktur Utama PT. Pelindo II Elvyn G Massasya memaparkan soal proyek Cikarang Bekasi Laut (CBL) Water Ways saat menjadi pembicara dalam salah satu sesi Konferensi Pelabuhan Dunia atau World Ports Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/5). Konferensi itu sendiri dihadiri oleh para penyelenggara pelabuhan dari 50 negara.

Elvyn menjelaskan, CBL Water Ways merupakan jalur air sepanjang 30 kilometer yang akan menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri di Cikarang, Bekasi. Proyek ini ditargetkan dapat mengurangi ongkos logistik secara signifikan.

Ia​ melanjutkan, kontainer yang masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok nantinya dapat langsung dikirimkan dengan kapal tongkang melalui jalur air tersebut. Satu kapal tongkang dapat memuat 100-200 kontainer.

"Dengan ini diharapkan trafik kontainer ke Cikarang yang biasa 10 ribu kontainer bisa dialihkan lewat kanal 10-20 persen," ujarnya.

Elvyn memastikan, pengiriman kontainer melalui jalur kanal lebih murah dan efektif dibandingkan jika melalui jalur darat. Selain mengurangi trafik lalu lintas, cara ini juga diperkirakan dapat mengurangi biaya logistik hingga 20 persen.

Proyek CBL Water Ways merupakan salah satu proyek strategis yang dicanangkan Pelindo II untuk dimulai pada 2017. Elvyn menyebut, total anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini sebanyak Rp 3,6 triliun.

Untuk dapat memulai proyek tersebut, Pelindo II harus mendapatkan izin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai pemilik kanal. Saat ini, menurut Elvyn, proses perizinan tengah berjalan. Rencananya, pembangunan terminal CBL Water Ways akan dikerjakan secara bertahap.

"Tahap pertama akan selesai 2019," tutur dia.

Menteri Koordinator bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan dukungannya atas terobosan yang dicanangkan Pelindo II untuk membuat sistem logistik lebih efisien. Sebab, ia ingin dwelling time dan biaya logistik turun bersamaan.

"Kita sekarang sedang mengatur agar biaya lebih rendah supaya kita bisa kompetitif," ujar Luhut, usai membuka World Ports Conference, Rabu (10/5) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement