Selasa 09 May 2017 11:41 WIB

Dukung Akses Warga ke Terminal, Trayek Angkot di Sukabumi Diubah

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Angkot
Foto: Republika/Musiron
Angkot

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi berencana akan mengubah sejumlah trayek angkutan kota (angkot). Perubahan trayek ini khususnya ditujukan untuk mendukung akses warga menuju kawasan Terminal Tipe A di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi.

"Untuk angkot, pemkot tetap merencanakan penggabungan sejumlah trayek," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi Abdul Rachman kepada wartawan Selasa (9/5). Dimana lanjut dia direncanakan ada dua trayek yang merupakan hasil penggabungan empat trayek yang sudah ada.

Rinciannya yakni angkot 14 Bhayangkara dengan trayek angkot 20 Balandongan. Sementara satu trayek lagi yakni angkot 15 Bhayangkara dengan angkot 03 Lembursitu. Penggabungan trayek ini ungkap Abdul, dalam rangka mempermudah akses warga yang ingin ke teriminal maupun dari terminal ke tempat mereka tinggal.

Pasalnya terang dia saat ini masyarakan merasa sesuatu yang hilang dalam artian untuk ke terminal warga harus berpindah angkutan umum sebanyak dua hingga tiga kali. "Selain itu ada yang menggunakan ojek dengan tarif yang lebih tinggi," cetus Abdul. Hal ini lanjut dia cukup memberatkan masyarakat.

Abdul menerangkan, perubanan trayek ini akan segera dikeluarkan ketetapan hukumnya karena masih kewenangan daerah. Sementara untuk bus antar kota dalam provinsi (AKDP) sudah dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi untuk masalah trayek.

Menurut Abdul, untuk sementara penggabungan trayek ini baru dilakukan terhadap empat trayek. Hal ini lanjut dia dilakukan berdasarkan pertimbangan dua simpul lalu lintas yakni yang menuju terminal bus dan stasiun kereta api.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi Ferdiansyah mengatakan, penggabungan trayek ini harus jelas payung hukumnya. Saat ini lanjut dia trayek angkot maupun angkutan Sukabumi-Bogor tidak harus masuk terminal.

"Perubahan juga harus memperimbangkan tempat yakni terminal aman atau memungkinkan tidak," ujar Ferdi. Misalnya jumlah armada angkot yang mmencapai seribu unit apa memungkinkan masuk ke dalam terminal.

Intinya kata Ferdi, sarana di terminal harus dipersiapkan terlebih dahulu. Sehingga kata dia perubahan ini tidak akan menimbulkan permasalahan baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement