Sabtu 06 May 2017 15:06 WIB

Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Agung Depok Masih Stabil

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Jelang ramadhan harga sembako terus merangkak naik.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Jelang ramadhan harga sembako terus merangkak naik.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok akan melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menekan gejolak harga jelang dan memasuki Ramadhan. Di antaranya dengan melakukan operasi pasar dan menggelar pasar murah. 

Diharapkan, dengan adanya pasar murah bisa mengendalikan harga barang kebutuhan pokok di pasaran. "Nantinya kita akan menggelar pasar murah, sidak pasar, dan operasi pasar," kata Kepala Bidang Perdagangan Disdagin Kota Depok, Anim Mulyana di Balai Kota Depok, Sabtu (6/5).

Menurut Anim, saat ini pihaknya juga sedang melakukan survei harga kebutuhan pokok di pasar. "Saat ini harga kebutuhan sembako masih cenderung stabil. Sejumlah kebutuhan sembako seperti cabai, bawang, ayam dan daging masih belum mengalami kenaikan yang signifikan," jelasnya.

Salah satu pedagang daging di Pasar Agung Depok, Ahmad Suhandi mengatakan, harga daging menjelang Ramadan masih tergolong stabil yaitu Rp 120 ribu per kilo. Sedangkan untuk persediaan daging sapi terbilang aman. "Program pemerintah untuk menstabilkan harga cukup berhasil. Untuk beberapa hari ini belum ada kenaikan yang signifikan, jika ada kenaikan sekitar Rp 10 ribu per kilo saat bulan puasa," tuturnya.

Menurut Ahmad, warga Depok lebih menyukai daging sapi lokal yang segar dibanding daging sapi impor beku yang harganya lebih murah. Dia berharap, selama puasa hingga Lebaran 2017 tidak ada kelangkaan sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan para konsumen tanpa harus ada kenaikan.

Pedagang ayam di Pasar Agung Depok, Murdoko menuturkan, harga ayam bertahan pada kisaran Rp 40 ribu untuk ukuran 2 kilogram dan Rp 30 ribu untuk ukuran 1,5 kilogram. "Belum lama naik sekitar Rp 3.000 per kilo, sekarang berangsur turun Rp 1.000 per kilonya. Jadi  harga ayam masih stabil belum ada kenaikan yang berarti," ungkapnya. 

Murdoko berharap pemerintah dapat terus menjaga kestabilan harga sembako. Sebab harga sembako yang stabil sangat menguntungkan pedagang dan konsumen. "Kalau harga stabil kita jualnya enak, jualnya lancar, ke konsumen juga enak, tidak sebentar naik, sebentar turun," terangnya.

Murdoko mengutarakan, kebanyakan kenaikan harga bukan karena menjelang puasa, melainkan dari agen karena peningkatan permintaan. "Diharapkan, jika ada kenaikan harga, tidak tiba-tiba melesat tinggi hingga membebani konsumen," harapnya.

Seorang pedagang cabai di Pasar Agung Depok, Widyo Sumarno mengaku, harga cabai dan bawang berangsur turun. Untuk harga cabai rawit awalnya Rp 50 ribu turun menjadi Rp 30 ribu per kilo. Kemudian, cabai merah besar dari Rp 120 ribu per kilo menjadi  Rp 80 ribu per kilo. Sedangkan untuk harga bawang merah dari Rp 45 ribu menjadi Rp 35 ribu.

Adapun, lanjut Widyo, apabila ada kenaikan pada bawang putih biasanya senilai Rp 35 ribu menjadi Rp 65 ribu. Lalu untuk harga tomat biasanya ada kenaikan dari Rp 6.000 menjadi Rp 15 ribu. "Adanya kenaikan tersebut disebabkan ketersediaan yang kurang," tegasnya.

Widyo berharap, pemerintah dapat mengambil langkah untuk ketersediaan kebutuhan pokok masuki bulan Ramdahan. "Semoga harga tetap stabil dan normal seperti sekarang selama puasa. Supaya konsumen diberikan harga yang terjangkau dan para pedagang lebih mudah dalam menjual dagangan mereka," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement