Kamis 04 May 2017 13:38 WIB

Polisi Harap Massa tak Turun ke Jalan Saat Aksi Simpatik 55

Rep: Alfan Tiara Hilmi/ Red: Andi Nur Aminah
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono
Foto: Republika/Prayogi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan menggelar aksi bela islam jilid kesekian, Jumat (5/5). Aksi yang diberi nama 55 itu bertujuan mendukung independensi majelis hakim dalam menjatuhkan vonis terhadap terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama.

Pihak kepolisian berharap massa tidak turun ke jalan pada aksi tersebut. Menurut polisi, tindakan turun ke jalan dikhawatirkan dapat mengganggu ketertiban  dan merampas hak masyarakat. 

“Khawatir bisa mengganggu ketertiban umum dan nanti seandainya ada warga yang akan melahirkan, nanti terhambat. Ada orang sakit parah, lewat situ terhambat. Kami harap tak turun ke jalan,” tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/5). 

Massa Aksi 55 rencananya akan melakukan long march dari Masjid Istiqlal hingga ke gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, sehabis shalat Jumat, pukul 13.00 WIB. Kepolisian menyarankan kepada GNPF untuk menghadirkan saja beberapa orang perwakilan menuju gedung MA ketimbang harus beramai-ramai long march turun ke jalan.

“Kami dari Polda Metro Jaya bersedia menyiapkan kendaraan untuk diantar ke gedung MA. Nanti pengirim pesan dan penerima pesan bisa kita pertemukan dan berkomunikasi bersama di sana,” tutur Argo.

Argo mengatakan, masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya kepada lembaga pemerintahan secara sopan dan santun. Ia merujuk pada UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. “Kita kan punya mekanisme bagaimana kita menyampaikan aspirasi dengan baik dan lancar. Tentunya ini bisa kita manfaatkan,” ujar mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu.

Kepolisian sendiri akan memberikan himbauan apabila massa tetap melakukan aksi turun ke jalan besok. Menurutnya Argo, polisi sebisa mungkin menghindari cara-cara kekerasan kepada masyarakat. Ia berharap aksi besok berjalan dengan lancar dan tidak ada kejadian yang tidak diinginkan. “Ya kita kita pakai cara yang soft-soft saja,” ucap Argo. 

Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Setyo juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban dalam Aksi 55 besok. Ia menyarankan kepada masyarakat untuk tidak sampai bergerak ke area Istana Merdeka, Jakarta Pusat. ”Kita menghimbau pada masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban masyarakat dan fasilitas umum. Selain itu, pokoknya jangan ke arah istana dululah,” ucapnya kepada Republika.co.id, Kamis (4/5).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement