Kamis 04 May 2017 12:00 WIB

Dituding Intervensi Pilkada DKI, JK: Saya Hanya Berbicara, Apa Salah?

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla angkat bicara mengenai tudingan adanya intervensi untuk memenangkan Anies Baswedan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Jusuf Kalla mengatakan, ketika itu dia berbicara dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya kan keluar negeri waktu itu, tentu berbicaralah apa salahnya kita berbicara dengan pimpinan partai agar semuanya hasilnya baik, negara aman, maju, dan damai. Coba sekarang? Damai kan?" ujar Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Kamis (4/5).

Jusuf Kalla menegaskan, pembicaraanya dengan Prabowo bukan intervensi. Ketika itu dia menyampaikan pandangannya bahwa Anies Baswedan merupakan sosok yang sangat moderat, punya pengalaman, dan dekat dengan Presiden Joko Widodo. Apalagi, sebelumnya Anies pernah menjadi juru bicara Joko Widodo selama enam bulan ketika kampanye. 

"Kalau orang berbicara memangnya intervensi? Masak saya tidak bisa bicara? Kalau orang berbicara boleh saja, apa salahnya? Semua teman saya," kata Jusuf Kalla.

Menurut Jusuf Kalla, ketika itu Anies adalah orang paling tepat agar negeri ini aman dan maju. Oleh karena itu, dia berbicara dengan partai yang akan mengusung Anies. Jusuf Kalla menegaskan bahwa usulan tersebut bukan bentuk intervensi pengambilan keputusan.

"Bukan, kalau intervensi saya memaksakan keputusan saya, yang mengambil keputusan kan ketua partai, saya hanya berbicara. Apa salah?" kata Jusuf Kalla. 

Sebelumnya, Zulkifli Hasan membeberkan peran Jusuf Kalla dalam pemilihan nama Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017. 'Sentuhan tangan' JK disebut Zulkifli banyak berperan dalam memunculkan nama Anies Baswedan yang menjadi pasangan Sandiaga Uno. 

(Baca Juga: Anies Mengaku tak Tahu Banyak Peran JK di Pilkada DKI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement