Kamis 04 May 2017 01:15 WIB

Khofifah: Jangan Sampai Pengungsi Bencana Kurang Gizi

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pengungsi akibat bencana alam hingga triwulan pertama 2017 mencapai 961.714. Sementara jumlah korban meninggal mencapai 146 jiwa. Adapun jumlah rumah yang rusak akibat bencana mencapai 11.559 unit. Sementara jumlah kejadian dalam kurun triwulan pertama 2017 sebanyak 884.

"Mayoritas akibat puting beliung, banjir, dan tanah longsor yang terjadi akibat anomali musim. Statistiknya cenderung meningkat," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat membuka Rapat Koordinasi akselerasi perlindungan korban Bencana di Hotel All Season, Jakarta (3/5).

Khofifah mengatakan melihat besarnya jumlah pengungsi tersebut, maka butuh ketersediaan pasokan logistik yang tidak sekedar cukup, tetapi juga cukup kalori dan bergizi. Jangan sampai pengungsi tidak mendapatkan layanan yang baik.

"Oleh karena itu, perlu peran serta semua pihak untuk mengatasi para pengungsi, tidak terkecuali lembaga internasional dalam skala yang besar," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mendorong Pemerintah Daerah melalui institusi kebencanaan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk swasta dan individu. Baik dalam negeri maupun luar negeri.

Dengan demikian pelayanan terhadap pengungsi jauh lebih komprehensif, efektif, dan efisien. Baik saat prabencana, bencana, maupun pemulihan pascabencana.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Khofifah melakukan MoU (nota kesepahaman) dengan UN World Food Programme. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat dan Jelas Anetta Webb, Country Director UN WFP Indonesia.

MoU tersebut menyepakati sejumlah hal. Antara lain terkait perencanaan logistik dan mekanisme koordinasi, standar operasional prosedur, sistem informasi gudang serta inventaris dan program pelatihan simulasi.

Dalam kesempatan ini, Mensos berharap WFP untuk terus memberi dukungan kepada Pemerintah dalam hal penanganan bencana. Dengan demikian, proses penanggulangan bencana bisa lebih efektif dan efisien.

"Menjalin kemitraan dengan banyak pihak tentu saja akan meringankan tugas. Kalau ada masalah bisa segera dicari solusinya," kata Khofifah. "Ada percepatan koordinasi dan penguasaan masalah dari kejadian - kejadian bencana yang terjadi."

Country Director UN WFP Indonesia Anetta Webb mengaku senang bisa membantu pemerintah Indonesia dalam penanganan bencana. "Kami sangat senang bisa bekerjasama dengan Kemensos RI dalam hal penanggulangan bencana. Kami siap untuk memberikan support terbaik untuk pelayanan kemanusiaan yang akan dilakukan," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement