Selasa 02 May 2017 09:22 WIB

Sandiaga Tanggapi Aksi Pembakaran Karangan Bunga Saat Hari Buruh

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Buruh yang tergabung dalam LSP LEM SPSI membakar puluhan karangan bunga di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (1/5).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Buruh yang tergabung dalam LSP LEM SPSI membakar puluhan karangan bunga di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi pembakaran karangan bunga di depan Balai Kota DKI Jakarta oleh serikat pekerja yang menggelar aksi Hari Buruh. Menurut Sandi, kejadian tersebut hendaknya dijadikan pelajaran, agar ke depan, fungsi dialog dibuka seluas-luasnya.

"Apa yang terjadi hendaknya menjadi pelajaran bagi kita ke depan agar fungsi dialog itu dibuka seluas-luasnya sehingga tidak ada yang tersumbat," kata Sandiaga di Petukangan Selatan, Senin (1/5) malam.

Dialog tersebut juga yang nanti akan dilakukan oleh Sandiaga dalam pembahasan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta. Apalagi, pada saat Anies-Sandi dilantik, Oktober, sudah mulai dibahas terkait UMP di DKI Jakarta.

"Apalagi pas Oktober nanti masuk menjadi pemegang mandat dan dilantik, itu ada pembahasan soal UMP tahun depan. Ini yang kita inginkan dialognya terbuka, bermartabat, saling hormat-menghormati dan enggak mau menang sendiri," kata Sandi.

Sandi kemudian mengaku belum menentukan besaran UMP DKI pada saat dirinya menjabat nanti. Namun, itu menjadi salah satu bagian yang akan dikerjakan oleh tim transisi yang akan diumumkan setelah penetapan.

"Belum kita bicarakan (soal UMP DKI) sama dunia usaha. Tapi nanti ini adalah salah satu bagian daripada kerja tim yang nanti akan ditunjuk setelah penetapan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement