Senin 01 May 2017 23:01 WIB

AJI Minta Gelombang Digitalisasi Buat Jurnalis Lebih Sejahtera

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Joko Sadewo
Media Online. Ilustrasi.
Foto: fahrenheitmarketing
Media Online. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) meminta organisasi media tak abai dengan hak-hak jurnalis dan pekerja media.

"AJI mengingatkan agar organisasi media siber serta para pelaku industri media massa tak abai memenuhi hak-hak pekerja media," kata koordinator aksi Joni Aswira Putra di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (1/5).

Pada momen Hari Buruh Internasional, AJI bersama pekerja seni turun untuk menyuarakan hak-haknya. Aksi dimulai dari Tugu Tani, Dewan Pers, Bekraf dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

AJI menyambut baik kehadiran pemangku kepentingan baru yang memayungi industri media digital, yakni Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Dalam deklarasi AMSI yang digelar di Gedung Dewan Pers, Jakarta pada 18 April lalu, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menyebut, ada sekitar 43 ribu media daring yang tersebar di seluruh Indonesia. AJI meminta kedua asosiasi tidak melupakan kewajiban-kewajiban yang muncul sebagai dampak perubahan pola kerja dan kebutuhan jurnalis di era digitalisasi.

Ia mengatakan, AJI menyadari gelombang digitalisasi telah menerpa seluruh platform media di Indonesia, baik itu media cetak, media televisi, radio dan daring. Ia menyebut, tidak sedikit perusahaan media yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi itu.

Selain itu, media sosial juga menjadi tantangan nyata bagi ekslusivitas informasi di perusahaan media. Sebab, menurutnya tidak jarang praktik kerja jurnalistik justru terbawa arus media sosial yang secara akurasi, kualitas informasi, sama sekali berbeda dengan proses editorial.

Ia tidak menampik, platform digital dan industri media bagai simbiosis mutualisme yang saling berdampak satu sama lain. Sebab, ia menjabarkan, berdasarkan data We Are Social, populasi pengguna internet di Indonesia menembus 132 juta orang atau sekitar 51 persen dari total penduduk 262 Juta (estimasi wearesocial.com). Jumlah pengguna internet ini meningkat 44 juta (sekitar 50 persen) dari jumlah pengguna internet 2016 yang tercatat sebesar 88,1 juta.

Sedangkan pengguna media sosial aktif 106 juta (40 persen) dan yang aktif bermedia sosial di platform mobille sebanyak 92 juta orang.

Joni mengatakan, sejumlah perubahan penting terjadi dalam industri media dalam beberapa tahun ini yang dialami oleh kalangan jurnalis maupun pekerja media. Salah satunya, yakni perubahan iklim kerja pekerja media akibat dari konvergensi yang dilakukan sejumlah media.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement