Ahad 30 Apr 2017 23:51 WIB

Pemkot Depok akan Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Publik

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengutarakan, memasuki usia 18 tahun Kota Depok, pihaknya bertekad akan fokus untuk membangun infrastruktur publik, terutama merampungkan betonisasi jalan, normalisasi saluran air, situ dan sungai, serta pemabangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di bagian timur Kota Depok.

"Bersama-sama kita ingin tingkatkan infrastruktur publik. Pelayanan berbasis IT juga akan kita luncurkan secara integratif," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris didampingi wakilnya, Pradi Supriatna, saat menghadiri rangkaian perayaan HUT Kota Depok ke 18 di Balai Kota Depok, Ahad (30/4).

Selain itu, lanjut Idris, pembangunan infrastruktur lainnya yakni pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) beserta sarana dan prasarana publik berupa alun-alun kota yang akan dibangun di kawasan Grand Depok City (GDC). "Alun-alun tersebut, memungkinkan jadi ajang warga berekspresi. Bila lokasi dan luas lahan memungkinkan, alun-alun tersebut juga akan terintegrasi dengan masjid," tuturnya.

Menurut Idris, selain infrastruktur publik, peningkatan pelayanan berbasis IT juga jadi perhatian khusus. Seluruh dinas di Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, diwajibkan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk memberikan sosialisasi pelayanan pada masyarakat seperti soal pengaduan darurat yang telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI.

Terkait bidang keamanan, Pemkot Depok,  juga akan melakukan peningkatan keamanan berupa pemasangan dan penambahan cctv di sejumlah titik rawan kriminalitas di  Kota Depok seperti di Jalan Margonda, Juanda, Flay Over Universitas Indonesia, Flyover Arif Rahman Hakim, Perbatasan selatan, utara, dan barat, serta Jalan Raya Bojongsari.

"Saya telah mengarahkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk menangani titik keamanan. Di antaranya, yakni bekerja sama dengan kepolisian yang tupoksinya terkait keamanan kota. Idealnya memang Kota Depok membutuhkan ratusan cctv, kongkretnya yakni ada 10 cctv per satu kilometer dari berbagai arah," jelasnya.

Sedangkan, lanjut dia, saat ini cctv di Kota Depok baru dipasang di kawasan Margonda sebanyak lima titik dan 11 titik di simpangan Depok yang terhubung dengan command center dan bekerja sama pihak Polresta Depok. "Nantinya Pemkot Depok akan memberikan bantuan alat monitoring untuk Polresta Depok yang telah memiliki aplikasi Panic Button tersebut berupa cctv. Tahun ini kita sudah rapatkan untuk kajian," kata Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement