REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengapresiasi pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat yang menerima kekalahan dalam hasil perolehan suara putaran kedua versi hitung cepat (quick count). Ucapan selamat dari pasangan itu dilakukan tidak lama setelah hasil hitungan cepat rampung.
"Ini tentu bukan hal mudah, karena itu KPU DKI Jakarta memberikan apresiasi tertinggi kepada Pak Basuki dan Pak Djarot atas keteladanan bagaimana berdemokrasi," kata Ketua KPU DKI, Sumarno saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Putaran Kedua di Jakarta, Sabtu (29/4), malam.
Ia mengatakan, warga Jakarta harus berbangga atas pelaksanaan pesta demokrasi yang telah berjalan. Meskipun selama masa kampanye terjadi perbedaan sangat dinamis, mulai dari warna jaket, simbol jari hingga yel-yel antarpasangan calon, namun tidak ada konflik.
"Begitu proses pemungutan suara berakhir, hasil resmi belum ditetapkan tapi quick count sudah ada hasil, kita melihat bagaimana Pak Basuki dan Pak Djarot menerima hasil itu dan mengucapkan selamat pada pasangan nomor tiga yang mendapat suara terbanyak versi quick count," kata dia.
Ia menambahkan, lima tahun lalu saat pasangan Jokowi-Basuki memeroleh suara terbanyak versi hitung cepat, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli juga mengucapkan selamat dan menerima kekalahanya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hingga kini, proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi masih berjalan dengan diawali penyerahan surat suara dari Kepulauan Seribu.
Hasil rekapitulasi suara dari Kepulauan Seribu menunjukkan pasangan Anies-Sandi memperoleh suara terbanyak sebesar 62 persen berbanding 38 persen untuk pasangan Basuki-Djarot dengan jumlah suara sah 14.187.