REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Proyek Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) akan segera terealisasi. Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR akan memulai Proyek Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) tahun ini. Bahkan, dengan dibangunnya proyek BIUTR ini akan banyak jalan layang atau flyover baru dibangun di Kota Bandung.
Ridwan Kamil mengatakan, untuk tahap pertama akan dibangun flyover yang menghubungkan Gerbang Tol Pasteur ke Pasupati. Jalan layang di Pasteur ini, menjadi yang pertama dibangun dalam rangkaian BIUTR.
"Ya Alhamdulillah kalau tidak ada halangan, proyek-proyek BIUTR segera dimulai," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan akhir pekan lalu.
Emil mengatakan, tahun ini pembangunan dimulai dari pintu Tol Pasteur yang akan dibangun flyover sampai Pasupati. "Suatu hari berujung ke Cileunyi," kata Emil.
Menurut Emil, nantinya flyover yang dibangun melewati Jalan Suci ada opsi untuk menggunakan opsi double dekker (jalan bertingkat). Tujuannya, supaya tidak menggunakan lahan yang terlalu luas untuk pembangunan flyover.
Jalan layang tersebut dibuat dua lapis, satu arah ke Barat ada di bagian atas, dan satu arah ke Timur ada di bawahnya. "Sehingga tidak perlu melebarkan terlalu besar, ternyata itu menjadi solusinya," katanya.
Menurut Emil, dari hasil rapat yang digelar bersama Dirjen Bina Marga PUPR, ditargetkan acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan flyover Pasteur dapat segera dimulai tahun ini. "Nah komitmennya tahun ini mudah mudahan sudah bisa groundbreaking juga di 2017 ini supaya menyelesaikan permasalahan kemacetan," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengaku telah membebaskan sebagian lahan untuk pembangunan Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) yang mulai dikontrakkan pada Juni 2017. Namun, di sisi lain, Pemprov terbentur masalah pendanaan untuk membebaskan sebagian lahan lainnya. Dibutuhkan dana Rp 900 miliar untuk itu.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, BIUTR merupakan proyek pusat yang sudah lama direncanakan. Pemprov mendukung penuh pembangunan yang dikerjasamakan dengan JICA tersebut. ”Yang sedang hangat dibicarakan adalah pembebasan lahan. Lahan yang fokus kami bebaskan itu dari Padaleunyi (GBLA) ke Soekarno-Hatta. Sebagian sudah dibebaskan,” katanya.