REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI, Siti Zuhro menyatakan relawan digital dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta sukses dalam mempengaruhi pilihan para warganet atau netizen yang mayoritas merupakan generasi muda ibu kota.
"Mereka berhasil mengemas kampanye dengan menarik sehingga menggugah para netizen yang didominasi anak muda," kata Siti Zuhro dalam rilis di Jakarta, Ahad (23/4).
Siti mencontohkan, kemasan yang menarik seperti dilakukan oleh Relawan Digital Anies-Sandi (Insider) yang mengangkat karakter Sandiaga Uno yang gesit, gemar berolahraga, stylish, dan penuh ide-ide kreatif. Menurut pandangannya, para pengguna media sosial lebih condong memihak kepada tokoh-tokoh muda yang menawarkan perubahan. Untuk itu, ujar dia, cara- cara berkampanye politik secara konvensional seperti mengangkat isu negatif untuk menjatuhkan dinilai sudah tidak lagi diminati. "Orang-orang muda, senang dengan tokoh- tokoh muda. Apalagi, bila didukung dengan tim yang mampu menyampaikan komunikasi politik dengan baik," katanya.
Ia juga mengapresiasi upaya yang dilakukan tim Anies-Sandi dalam menggungakan simbol baru yang unik dan mudah diingat masyarakat seperti gerakan "Oke Oce".
Sementara itu, Koordinator Insider, Anthony Leong mengatakan relawan di dunia digital yang aktif dalam menyebarkan pesannya di dalam media sosial daring dinilai akan berperan penting dan krusial dalam menentukan kemenangan pilkada Jakarta. Dalam sejumlah kesempatan lainnya, Anthony Leong juga telah mengutarakan harapannya kepada seluruh relawan untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada khususnya melalui media sosial kepada warga.
"Media sosial dewasa ini memiliki peran yang sangat krusial untuk memenangkan pasangan Anies-Sandi," katanya.
Menurut dia, hal tersebut karena melalui medsos bisa menyampaikan pesan yang lebih mendalam kepada masyarakat.
Ia mengakui bahwa banyak tantangan yang dihadapi antara lain terkait masalah bully, dan kampanye hitam serta sejumlah informasi hoax yang disebar para buzzer di dunia maya.