Jumat 21 Apr 2017 08:41 WIB

Prabowo Memberi Penghargaan kepada LSI

Petugas melakukan penghitungan suara (rekapitulasi) Pilkada DKI Jakarta putaran kedua tingkat kecamatan di Kantor Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (20/4).
Foto: Antara/Angga Budhiyanto
Petugas melakukan penghitungan suara (rekapitulasi) Pilkada DKI Jakarta putaran kedua tingkat kecamatan di Kantor Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang dinilainya sebagai salah satu lembaga survei yang ikut membantu kemenangan Anies-Sandi. Prabowo memberikan piagam kertas yang ditandatanganinya.

Piagam  itu berbunyi terima kasih kepada LSI yang ikut membantu kemenangan Anies-Sandi, melalui survei, mobilisasi dukungan dan quick count. Denny JA sendiri mengaku hanya melakukan peran pembantu saja. Peran utama kemenangan tetap ada pada Anies-Sandi, Prabowo, Gerindra, dan PKS sendiri.

"Namun, di putaran kedua memang saya ikut mengembalikan isu kebangsaan dalam kampanye Anies dan Prabowo. Saya membaca data survei bahwa Anies Sandi kalah telak di kalangan pemilih kelas menengah atas," ujar Denny melalui siaran persnya, Kamis (20/4) malam.

Dalam kampanye tahap dua, Denny mencatat, pemilih tak suka politisasi agama, sangat ingin keberagaman dilindungi, ingin stabilitas politik dan rasa aman.  Umumnya mereka berpendidikan mahasiswa ke atas, berpenghasilan 3,5 juta ke atas perbulan.

"Pemilih inilah yang harus juga dilayani. Maka kami kemudian berdiskusi dengan Anies perlunya dikapitalisasi slogan yang dikenal milik Anies sendiri yakni tenun kebangsaan. Slogan itu kurang dieksplor bahkan tenggelam di putaran pertama oleh isu agama," kata Deny.

Maka Tim LSI pun membuat video yang kemudian disebarluaskan di media sosial dengan tagline Jakarta Baru, Kebhinekaan yang berkeadilan sosial dan kuat persatuannya.

"Mengapa perlu tambahan keadilan sosial dan persatuan? Alasan isu kebinekaan sudah kuat melekat ke Ahok. Anies perlu membuat kontras dengan menambahkan kekurangan Ahok. Yaitu isu keadilan sosial akibat ketimpangan ekonomi di Jakarta yang termasuk buruk di Indonesia,'' ujarnya.

Ditambah pula kondisi Jakarta yang terbelah karena daya terima banyak pemilih Muslim kepada Ahok sangat minor akibat kasus al-Maidah. Kontrasnya, isu persatuan yang dibawa Anies harus juga dikapitalisasi. Anies lebih diterima segmen ini.

Namun, Denny menyadari di kubu Anies ada tokoh yang lebih powerfull untuk dipercaya membawa isu kebangsaan. Yaitu Prabowo sendiri. "Nah, Ketika bertemu langsung dengan Pak Prabowo, seketika beliau sepakat membuat pernyataan melalui video, meme, dan siaran pers. Ucapan yang kuat dari Prabowo, ialah kalimat `saya akan menjadi orang pertama yang menurunkan Anies-Sandi jika ia tidak merawat keberagaman, NKRI dan Pancasila, " katanya.

Prabowo juga membuat video mengajak pemilih menyudahi Jakarta yang gaduh dan terbelah. Bisnis memerlukan rasa aman. Ekonomi memerlukan stabilitas politik. Ujar Prabowo, Pilkada Jakarta sebenarnya memilih Jakarta terbelah atau Jakarta bersatu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement