REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raut muka Prabowo tak seperti biasa. Saat keluar rumah megah di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, senyumnya semringah. Ia berdiri di tengah semua tokoh yang hadir. Baju safari empat saku yang membalut tubuhnya menambah kesan gagah purnawirawan jenderal bintang tiga itu. Keringatnya bercucuran saat menyatakan 'selamat' atas kemenangan pasangan nomor urut tiga, Anies-Sandi.
"23 September (2016) kita mulai di tempat ini dan hari ini kita juga di tempat ini, saya mendapat kehormatan mengucapkan selamat kepada Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno," kata dia, Rabu (19/4).
Teriakan 'Bravo Prabowo' juga sempat terlontar dari politikus senior, Amien Rais, yang disebut Prabowo sebagai Ayatullah Indonesia. Ketua Umum Gerindra itu menganggap Amien Rais sebagai bapak reformasi sekaligus guru politik di kesempatan tersebut.
Saat memperkenalkan satu per satu tokoh yang hadir, banyolannya begitu segar dan tertawanya terbahak lepas. Fadli Zon bahkan disebutnya punya jabatan baru selain sebagai Wakil Ketua DPR.
"Fadli Zon punya jabatan baru, sebagai penyair. Ha ha ha..," tertawa mantan danjen Kopassus ini begitu lepas. Fadli Zon di Partai Gerindra menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Kegemarannya membuat puisi membuat Prabowo menjulukinya sebagai penyair. Ketika deklarasi pasangan Anies-Sandi di tempat yang sama, Fadli membacakan puisi yang ditulisnya sendiri, berjudul 'Tukang Gusur', yang ditujukan untuk calon pejawat, Ahok.
Prabowo mengenalkan satu per satu tokoh di samping kiri dan kanannya. Bukan dengan suasana formal. Tapi, semua terjadi dengan penuh canda tawa. Dan, itu terjadi ketika semua tokoh politik pendukung mendeklarasikan kemenangan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta.
Tak hanya mereka, banyak tokoh politik hadir di deklarasi kemenangan Anies-Sandi. Mantan panglima Kostrad ini menyebut Presiden PKS Sohibul Iman sebagai tokoh demokrasi. Di berbagai kesempatan, Prabowo memang beberapa kali memuji sikap partai berlambang bulan dan padi ini. Hubungan Prabowo dengan PKS memang 'mesra' sampai saat ini. Hanya PKS, partai pendukung yang tak meninggalkan Prabowo pascakekalahan di pilpres 2014.
Ketika Gerindra dan PKS mencalonkan Anies-Sandi di Pilkada DKI, Prabowo memuji setinggi langit sebagai partai yang demokratis. Partai pemenang ketiga di Provinsi DKI itu, kata dia, secara legowo rela tak mencalonkan kadernya demi Jakarta yang lebih baik.
"Ini mentornya Pak Anies, Pak Sandi, mentor saya juga. Pak Aburizal Bakrie," kata Prabowo. Kehadiran Ical cukup mengejutkan. Selama proses Pilkada DKI, Ical tak pernah secara terang-terangan mendukung Anies-Sandi. Ketua Dewan Pembina Partai Golkar itu hanya sekali diketahui menerima kunjungan Anies dan Sandi di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (3/2) malam. Dia merupakan tokoh utama pendukung Prabowo-Hatta saat masih menjabat ketua umum Golkar.
Prabowo juga memperkenalkan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibjo, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Hashim Djojohadikusumo yang juga adiknya, hingga pengusaha Erwin Aksa. Semua tokoh yang diperkenalkan tersebut merupakan pendukung Prabowo-Hatta di pilpres 2014. Hanya Erwin Aksa yang tidak. Pengusaha itu merupakan keponakan Jusuf Kalla, cawapres pendamping Jokowi saat pilpres.
"Kalau nggak ada dia, repot juga kita. Ha ha ha," kata Prabowo terbahak. Putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu tak menjelaskan maksudnya.
Saat tiba giliran Mardani Ali Sera, Prabowo memperkenalkannya sebagai panglima pemenangan. Dia juga mengaku, beberapa pihak mengusulkan jabatan Mardani sebagai ketua pemenangan untuk kontestasi 2019.
"Ada yang bilang beliau diteruskan sampai 2019," celetuk Prabowo. Beberapa orang menyahutnya dengan kata 'lanjutkan'. "2019 masih lama," kata dia dengan suara dilirihkan.
2019 yang dimaksud Prabowo adalah terkait pemilihan presiden. Dalam beberapa kesempatan, teriakan 'Prabowo Presiden' dari para loyalis dan pendukung juga menggema saat ada pertemuan besar dalam pemenangan Anies-Sandi di masa-masa kampanye. Prabowo memang digadang-gadang akan maju kembali sebagai capres pada 2019.