REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membeberkan kegagalan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Klaimnya, dari 23 janji kampanyenya di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, hanya lima yang diklaimnya terealisasi.
"Kita mengundang pengamat tata kota dari politik dan bagian riset, dari 23 janji Anies, hanya lima terealisasi. Lima itu salah satunya pemberian hibah kepada ormas-ormas," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Adapun beberapa janji kampanye yang gagal direalisasikan oleh Anies adalah 200 ribu wirausaha, rumah DP 0 persen, dan normalisasi untuk mengatasi banjir. Bahkan, masalah terkait sampah dan kemacetan disebutnya tidak diselesaikan sama sekali oleh Anies.
"Pemimpin itu bukan hanya jago buat tempat selfie aja, tapi bagaimana dia bisa menepati janjinya merealisasikan kepada masyarakat sesuai pertama kali disumpah dan dilantik Gubernur DKI," ujar Hasto.
Di samping itu, antitesis dari Anies yang diusung oleh Partai Nasdem disebutnya akan menimbulkan kerumitan dalam pemerintahan. Padahal, banyak pembahasan mengenai kebijakan yang bisa saja didengar oleh antitesis tersebut yang berseberangan dengan Presiden Joko Widodo.
"Karena (Anies) antitesis, bayangkan ketika itu disampaikan sebagai suatu antitesis kepada Pak Jokowi. Pak Jokowi sedang menjabat, yang juga sedang didukung oleh partai politik termasuk Nasdem," ujar Hasto.
Sebelumnya, Anies mengundang penjabat (Pj) Gubernur DKI terpilih Heru Budi Hartono ke Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2022). Menurut dia, undangan kepada mantan Kepala BPKAD DKI Jakarta itu untuk menjamin pemerintahan DKI berjalan dengan baik.
Ditanya pekerjaan rumah khusus untuk Heru, Anies menampiknya. Menurut dia, semua tugas di Jakarta harus dilakukan pemimpin daerah, mulai dari kondisi saat kelahiran warga hingga pemakaman.
"Tugasnya, jadi tadi ngobrolin itu, santai sebetulnya, tidak ada yang berat-berat, nanti berat-beratnya pekan depan saja," ujar Anies.