Rabu 17 Mar 2021 21:38 WIB

Rumah DP Rp 0: Batas Upah Naik, Target Jumlah Unit Berkurang

Batas upah bagi yang berhak membeli rumah DP Rp 0 di Jakarta saat ini Rp 14 juta.

Pekerja menyelesaikan pembangunan contoh unit rumah DP nol Rupiah di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (26/2). (ilustrasi)
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Pekerja menyelesaikan pembangunan contoh unit rumah DP nol Rupiah di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (26/2). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Flori Sidebang

Pemprov DKI Jakarta melakukan revisi terhadap target jumlah unit rumah susun (rusun) program DP nol rupiah. Hal ini dilakukan lantaran terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya Ibu Kota.

Baca Juga

Adapun, dalam Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Perda RPJMD) 2017-2022 memiliki target pembangunan rusun dengan skema DP nol rupiah mencapai 232.214 unit. Namun, dalam draf perubahan RPJMD target itu berkurang menjadi 10.460 unit.

"Iya, semuanya direvisi karena ada Covid. Kami memang punya target, dalam revisi memang targetnya mana yang menjadi tanggung jawab kami, BUMD, BUMN, dan pemerintah dan mana yang menjadi tanggung jawab pihak swasta," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/3).

Menurut Ariza, revisi terkait masalah pembangunan, infrastruktur, ekonomi dan program lainnya tidak hanya terjadi di Jakarta maupun Indonesia saja. Namun, juga terjadi di seluruh dunia akibat adanya pandemi Covid-19.

"Jadi sekali lagi, ini bukan cuma Jakarta dan Indonesia, tetapi semua negara di dunia pemerintahannya, apakah bentuknya kerajaan, republik dan sebagainya, semua melakukan revisi. Karena masalah Covid ini wabah dunia, yang datang ke semua negara, tidak hanya Indonesia," ujarnya.

Meski demikian, Ariza menuturkan, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap perubahan pasti jumlah unit rusun yang akan dibangun. Dia hanya menyebut, Pemprov DKI bertanggungjawab pada kurang lebih 10 ribu unit rusun.

"Dan nanti ada tanggung jawab pihak swasta. Jadi semuanya kita revisi sesuai dengan fakta dan kondisi yang ada. Kami terus berkomitmen membangun rumah bagi kepentingan masyarakat," ungkap dia.

Sebelumnya, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari menyoroti langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyunat target jumlah rumah DP nol rupiah dari 232 ribu menjadi hanya 10 ribu unit rumah susun (rusun). Hal itu, kata dia, terungkap dalam draf perubahan RPJMD.

“Di Perda RPJMD yang berlaku saat ini terdapat target penyediaan rusunami sebanyak 232.214 unit. Sementara di draft perubahan RPJMD, target rusunami berkurang 95,5 persen sehingga hanya menjadi 10.460 unit. Ini menunjukkan bahwa Pak Anies tidak ada kemauan dan keseriusan untuk menjalankan program yang dijanjikan saat kampanye,” ungkap dia.

Eneng memerinci, awalnya target rusunami di RPJMD mencapai 232.214 unit. Sebanyak 14 ribu unit diadakan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI. Kemudian, 218.214 unit disediakan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan pengembang swasta.

Sementara itu, sambung Eneng, di draf perubahan RPJMD yang disusun oleh Anies, target rusunami sebanyak 10.460 unit akan disediakan oleh BUMD sebanyak 6.971 unit dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 3.489 unit. Sedangkan target rusunami yang disediakan oleh pengembang swasta tidak disebutkan angkanya.

photo
PPN Rumah - (Tim infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement