REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi meminta agar Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih baik dari pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat dalam memimpin Jakarta. Hal ini diungkapkannya setelah Anies-Sandi banyak unggul di berbagai lembaga survei.
“Karena Anies-Sandi ini dipilih oleh rakyat langsung maka punya amanat yang sangat berat untuk memenuhi janji mereka saat berkampanye. Kalau dia lebih buruk daripada pendahulunya, justru nanti akan menjadi bahan cemoohan dari alawan politiknya,” ujar Muhyiddin saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (19/4).
Muhyiddin mengatakan, Ormas Islam dan MUI mengucapkan selamat atas kemenangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Namun, ia juga meminta agar Anies-Sandi tidak membusungkan dada seakan-akan menjadi paling hebat.
Ia pun mengimbau agar lawan politiknya, Ahok-Djarot dan pendukungnya untuk menerima hasil penghitungan suara tersebut dengan lapang dada dan ikhlas. Karena, kata dia, Pilkada DKI memrupakan bagian daripada demokrasi.
“Kami mengimbau kepada pihak-pihak yang mungkin berseberangan, terutama dari calon pasangan nomor dua dan pendukungnya agar menerima hasil dari pemilukada putaran kedua ini,” katanya.
Muhyiddin menambahkan, dengan kemenangan Anies-Sandi tersebut telah membuktikan bahwa perjuangan umat Islam selama ini telah membuahkan hasil. Apalagi, bagi umat Islam yang percaya pada perintah Allah dan Rasulullah SAW, bahwa mereka harus memilih pemimpin yang seakidah dan seagama.
“Ini adalah kemenangan demokrasi, kemenangan Indonesia, dan kita tidak menggunakan kekerasan, dan kita tidak menggunakan tindakan terorisme kepada lawan politik yang berbeda. Ini menujukkan bahwa demokrasi di Indonesia sudah sangat berkembang dan dewasa,” kata dia.