REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh muda dari Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan masa tenang menjelang Pilgub DKI Jakarta putaran kedua semakin dipenuhi kepanikan oleh pasangan calon (Paslon). Doli juga menyayangkan upaya yang dilakukan paslon di Pilkada DKI Jakarta, salah satunya pasangan pejawat, Ahok-Djarot.
Pemberian sembako yang diduga dilakukan tim Ahok-Djarot pada masa tenang, menurut Doli adalah tindakan yang tidak terpuji sehingga suara mereka dapat ditukarkan dengan sembako dan uang. "Maka itu menunjukkan kegagalan kepemimpinan Ahok selama ini," jelas Doli, Selasa (19/4).
Doli mengharapkan pemerintah berada di tengah, netral dan menjadi wasit dalam kompetisi politik ini. Namun, menurut doli saat ini justru pemerintah termasuk aparat penyelenggara pemilihan dan aparat keamanan menjadi pemain tambahan dalam salah satu tim.
Dugaan ini, menurut Doli dapat berpotensi menciptakan pertarungan antara pemerintah dengan rakyat. Mengingat adanya kelompok masyarakat yang mengambil inisiatif untuk mencegah dan menggagalkan bentuk kecurangan dan keberpihakan pemerintah.
"Saya khawatir ini bisa menjadi pertarungan antara pemerintah vs rakyat," ungkap Doli.