REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Pemenangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Ace Hasan Syadzily, menegaskan, timnya tak pernah memiliki kebijakan dan program pembagian sembako.
"Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa pasangan calon Basuki-Djarot dan Tim Pemenangan tidak memiliki kebijakan dan program pembagian sembako," kata Ace, Senin (17/4).
Ace menerangkan, tim pemenangan sudah sering menyampaikan kepada relawan maupun simpatisan bahwa Ahok-Djarot tidak menggunakan program-program politik uang atau bagi-bagi sembako. "Jika ada pihak-pihak yang memiliki program tersebut, silakan ditangani sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ujar Ace.
Panwaslu Jakarta Barat lembali mengamankan barang bukti diduga pelanggaran pilkada di Palmerah, Jakarta Barat. Temuan berupa mobil sembako itu diamankan Panwaslu pukul 03.00 WIB dini hari, Senin (17/4).
Sebelumnya, Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi menuturkan, mobil boks berukuran besar itu ditemukan berjumlah tiga unit. Adapun isi dari mobil itu berupa bahan-bahan pokok yang diduga akan dibagikan ke warga menjelang pilkada putaran kedua DKI Jakarta. "Barang buktinya ada di panwas kota," ujarnya.
Puadi melanjutkan, Panwaslu akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu tentang dugaan pelanggaran itu. Selain dilakukan di masa tenang, menurut Puadi, Panwaslu akan berkoordinasi dengan polisi dan kejaksaan. Hal ini karena berkaitan dengan politik uang.
Mengenai pelaku, Panwaslu masih belum bisa memastikan. Pasalnya ada tiga temuan selain di Palmerah. Di Kebon Jeruk, kata dia, adanya temuan 11 karung sembako melalui operasi tangkap tangan (OTT) oleh salah satu simpatisan paslon. Lalu, di Kalideres, enam buah mobil boks berisi sembako juga diamankan kepolisian dan Panwaslu.
Untuk temuan di Palmerah dan Kalideres, Panwaslu akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu. Puadi mengatakan, Palmerah baru akan diminta klarifikasi karena baru dugaan. Begitu juga Kalideres karena masih dugaan.
Namun, menurut Puadi, hasil tangkapan di Kebon Jeruk sudah diklarifikasi. Piado mengatakan oknum di Duri Kepa, Kebon Jeruk, itu merupakan simpatisan dari paslon nomor urut dua. "Karena yang Kebon Jeruk kan OTT," ujarnya.