REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjadi keynote speaker dan membuka Seminar Kompetisi Business Plan yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (Unisba) di Kampus Unisba, Ahad (16/4).
Di hadapan ratusan mahasiswa peserta seminar, Deddy mengungkapkan ada empat besar bidang usaha yang menjadi sumber pendapatan devisa negara, yaitu minyak dan gas (migas), batu bara dan bio energy, kelapa sawit, dan pariwisata (cultural industry).
Deddy menyebutkan sektor pariwisata menjadi peluang usaha yang paling potensial yang bisa digeluti kaum muda. Karena sektor pariwisata di Indonesia termasuk Jawa Barat terus mengalami peningkatan.
"Pendapatan devisa negara cenderung meningkat dari sektor pariwisata. Dan kita sangat besar sekali potensinya mengembangkan pariwisata,” kata Deddy.
Wagub menyebutkan apalagi bisang pariwisata menjadi fokus perhatian saat ini. Pemerintah Pusat pun menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 20 juta pada tahun ini.
Ia menuturkan fokus pariwisata yang bisa menjadi peluang yaitu cultural industry atau industri berbasis budaya atau kreatifitas. Industri kreatif tengah digeluti banyak kalangan, khususnya kaum muda. Mulai dari kuliner, fashion, seni dan budaya, dan sebagainya.
“Pariwisata berbasis cultural industry, berbasis budaya. Jadi wisata bukan hanya sekadar alam, tapi juga bagaimana industri budaya tadi yang menjadi basis kekuatan daya tarik kepariwisataan yang ada. Dan Jawa Barat memiliki itu semua, lebih besar dari provinsi lain,” ujarnya.
Industri berbasis seni dan budaya mempunyai potensi besar untuk dikembangkan, khususnya di Jawa Barat. Jawa Barat memiliki beragam budaya atau multi cultural, sehingga ada tiga zona besar yang ada, yaitu zona budaya Kecirebonan, Melayu-Betawi, dan Sunda.
Potensi ini disebutnya lebih menjanjikan di banding industri migas, batu bara atau kelapa sawit. Ia menjelaskan bidang migas mempunyai tren penurunan karena harga minyak dunia turun. Begitu juga dengan batu bara dan bio energy, serta kelapa sawit, karena harga yang berlaku dipasaran dunia saat ini sedang ada tren penurunan.
Selain itu, Pemprov Jawa Barat terus mendorong pengembangan kewirausahaan melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan. Mulai 2013 lalu Jawa Barat telah mencetak hingga 60 ribu wirausaha baru dengan target akan ada 100 ribu wirausaha pada 2018. Upaya lainnya yaitu mempermudah akses keuangan, seperti melalui kucuran Kredit Cinta Rakyat (KCR) sejak 2011 lalu. KCR sudah mengucurkan kredit hingga Rp 385 Miliar dengan nasabah 13.400 orang dan melibatkan lebih dari 30 ribu pekerja dari usaha-usaha yang dirintis para nasabah.
“Ini eranya ekonomi kreatif. Jadi pada saat era ekonomi kreatif ini tumbuh sebagai gelombang keempat ekonomi dunia, ide atau gagasan menjadi lebih penting daripada modal atau capital. Duit akan mencari dimana gagasan itu tumbuh,” kata dia.