REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pedagang Kaki Lima (PKL) bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian secara menyeluruh. Sebab, PKL menjadi pelaku usaha yang langsung bertatap muka dengan konsumen. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli menuturkan, kepolisian sangat mendukung keberadaan dan perkembangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), termasuk PKL. Keberadaan PKL memudahkan masyarakat yang membutuhkan barang di manapun mereka berada.
"Pelaku usaha ini (PKL) mampu mandiri, dan apa yang dikerjakan berdampak positif dalam memajukan perekonomian," kata Boy dalam acara Munas Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Ahad (16/4).
PKL, lanjut Boy, menjadi ujung tombak bagi perusahaan-perusahaan besar dalam hal distribusi barang kepada konsumen. Tanpa adanya PKL, masyarakat akan sulit mengakses produk dari industri.
Di sisi lain, Boy berharap PKL dan pelaku usaha lain tidak anti dengan keinginan pemerintah meningkatkan investasi asing di dalam negeri. Keberadaan investor yang turut serta mengembangkan industri bisa berdampak baik dalam mensejehaterakan masyarakat.
Banyaknya investasi membuat lebih banyak pekerja yang kemudian membuat angka pengangguran semakin sedikit. Pertumbuhan jumlah pekerja ini akan berdampak pada meningkatnya konsumsi masyarakat. "Ini akan menambah pasar untuk PKL sendiri," ujar Boy.
Untuk menjaga situasi perdagangan terkendali, kepolisian siap memberikan rasa aman pada PKL dan pelaku usaha lain. Dengan kondisi yang aman dan tentram maka PKL dan masyarakat bisa melakukan proses jual beli dengan lancar.