REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI)-Bank Mata Yogyakarta sudah melakukan cangkok kornea (keratoplasti) sebanyak 16 kornea tahun ini. "Namun kornea yang berasal dari lokal (DI Yogyakarta, Red) hanya dua kornea. Sedangkan yang lainnya berasal dari Nepal dan Amerika Serikat," kata Ketua PPMTI-Bank Mata Yogyakarta Prof Suhardjo saat rapat koordinasi pengurus PPMTI/Bank Mata Yogyakarta, di Ruang Pertemuan RS Mata YAP Yoguyakarta, Sabtu (15/4).
"Alhamdulillah tingkat keberhasilannya sekitar 80 persen. Karena sekarang alat untuk cangkok kornea sudah bagus," kata Prof Hardjo, panggilan akrab sang profesor.
Negara Srilangka merupakan salah satu negara sahabat yang sejak beberapa puluh tahun yang lalu membantu Indonesia berupa donor kornea. Hardjo mengungkapkan sekitar 20 tahun yang lalu, tim dokter mata Yogyakarta telah melakukan cangkok kornea dengan donor kornea dari Srilanka.
Pada Februari hingga April telah dilakukan operasi cangkok kornea oleh tim dokter, yakni seksi teknik medik PPMTI-Bank Mata Yogyakarta dengan hasil
memuaskan."Kornea kembali menjadi bening dan tajam, penglihatan berangsur
angsur menjadi semakin baik. Sehingga menjadikan semangat baik bagi tim dokter maupun masyarakat yang hendak menjadi calon donor kornea," kata Hardjo pada Republika.co.id, Sabtu (15/4).n