REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi sudah memaafkan Steven Hadisurya Sulistyo, mahasiswa yang melakukan penghinaan saat tengah mengantre di Bandara Changi Singapura pada Ahad (9/4).
Hal ini diungkapkan melalui juru bicaranya, Yusron Hadi. Yusron yang menjabat sebagai Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB mengatakan, permintaan maaf Steven yang disampaikan melalui Harian Republika pada Kamis (13/4) kemarin, sudah cukup mewakili semuanya.
"Sudahlah jangan diperpanjang, beliau sudah memaafkan," ujar Yusron di Mataram, NTB, Jumat (14/3).
TGH Muhammad Zainul Majdi, yang juga dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB), lanjut Yusron, menyayangkan seorang anak muda yang memiliki sikap seperti itu.
"Tidak baik hal ini terus digelindingkan. Cukup apa yang disampaikan di atas sudah mewakili sikap beliau. Sangat disayangkan ada pemuda yang punya sikap demikian," ucap Yusron.
TGB mengajak semua pihak untuk lebih arif dan proporsional dalam menyikapi hal ini. "Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua, di tengah upaya pengokohan nilai-nilai dan semangat bhineka tunggal ika," kata Yusron.
Dalam permintaan maafnya, Steven menyampaikan terimakasihnya kepada TGB yang telah memaafkan dan tidak menempuh jalur hukum.
"Serta memberikan saya maaf atas kekhilafan saya menyebut kata-kata tidak pantas yaitu Dasar Indonesia, Dasar Indo, Dasar Pribumi, Tik*," kata Steven.