REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggagas kegiatan Manado International Conference on Tourism Investment dengan tema Invest Manado. Lewat kegiatan tersebut, pemerintah mempromosikan potensi investasi di sektor pariwisata yang ada di Sulawesi Utara.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga menyampaikan, peluang investasi yang ada di Sulawesi Utara antara lain di sektor pengembangan hotel dan resort, MICE, atraksi pariwisata, infrastruktur transportasi. Selain itu, investor juga dapat menanamkan modalnya di industri pendukung pariwisata lain seperti penyediaan energi, industri makanan dan minuman, fasilitas kesehatan serta pendidikan kejuruan pariwisata.
"Sektor pariwisata ini merupakan sektor prioritas investasi yang sedang digenjot pemerintah," kata Himawan, lewat keterangan resmi pada Republika, Kamis (13/4). Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan Invest Manado sekaligus menunjukkan dukungan BKPM terhadap program Kementerian Pariwisata untuk membangun 10 destinasi pariwisata sekelas Bali.
BKPM mencatat, investasi yang masuk ke Sulawesi Utara hingga saat ini masih didominasi oleh sektor infrastruktur seperti listrik, gas dan air. Dari sektor tersebut, nilai investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat mencapai Rp 3,4 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 209 juta dolar AS. Adapun untuk sektor pariwisata seperti investasi di bidang hotel dan restoran memberikan kontribusi sebesar 13 persen dari total PMA sebanyak 26,9 juta dolar AS.
Acara Manado International Conference on Tourism Investment sendiri akan digelar di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, pada 22-24 Mei mendatang. Kegiatan itu terselenggara atas kerjasama BKPM dengan
Kementerian Pariwisata, Pricewaterhouse Coopers (PWC), Broadway Malyan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.