REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Mantan pelatih ganda campura bulu tangkis Indonesia Richard Mainaky berharap besar kepada talenta-talenta muda asal Manado, Sulawesi Utara agar mampu menunjukkan yang terbaik pada gelaran Audisi Umum PB Djarum 2025. Richard yang kelahiran Ternate, Maluku Utara kini lebih banyak menghabiskan waktunya di Manado sebagai pelatih.
Saat ini, Richard tergabung dalam tim pencari bakat Audisi Umum PB Djarum yang digelar di GOR, Jati, Kudus, Jawa Tengah. Sosok yang pernah 26 tahun lamanya menjadi pelatih kepercayaan PBSI hingga 2021 ini menilai, bakat-bakat dari Manado sudah terlihat sejak hari pertama audisi pada Senin (8/9/2025).
Kekagumannya terhadap talenta-talenta asal Manado ini makin menguat dengan meminta pendapat pelatih kawakan asal Indonesia yang di pentas bulu tangkis dunia dijuluki ‘Coach Naga Api’, Herry Iman Pierngardi. Herry pun memvalidasi pengamatan Richard.
"Saya rekam aksi anak-anak asal Manado yang tampil, saya kirim videonya ke Coach Naga Api, beliau pun kagum dan mengatakan hal yang saya yakini memang, yakni soal power dalam bermain," kata dia Richard di GOR Jati, Senin.
Pelatih yang membawa Praveen Jordan/Debby Susanto meraih gelar juara ganda campuran di All England 2016 ini menjelaskan, kini pemain-pemain asal Manado memiliki kekuatan lebih di lapangan. Dari pukulan hingga ketahanan stamina, Richard melihat bibit-bibit bulu tangkis asal Manado mulai melampaui pemain-pemain muda dari daerah lain.
“Coach Naga Api pun mengakui hal itu, ini saatnya anak-anak dari Manado untuk bisa memberikan yang terbaik untuk masuk PB Djarum,” ujar sosok yang membawa Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas Olimpiade 2016 ini.
Manado pernah dikenal sebagai ‘penghasil’ atlet bulu tangkis andal Tanah Air. Dua nama mendunia di antaranya adalah Liliyana Natsir dan Greysia Polii. Keduanya sama-sama pernah meraih medali emas Olimpiade. Liliyana di sektor ganda campuran, sedangkan Greysia di nomor ganda putri.
Adapun terkait Audisi Umum PB Djarum 2025, sebanyak 1.729 peserta dari 33 Provinsi mengikuti proses seleksi untuk masuk ke klub bulu tangkis terbesar di Indonesia itu. Jumlah peserta tersebut terdiri dari 588 (U11 Putra), 257 (U11 Putri), 279 (KU11 Putra), 152 (KU11 Putra), 325 (KU12 Putra) dan 128 (KU12 Putri).
“Jumlah tersebut tentunya sangat luar biasa dan patut diapresasi. Artinya banyak sekali saat ini atlet-atlet generasi mendatang yang ingin bergabung menjadi atlet PB Djarum. Bahkan saya lihat mereka juga datang dari berbagai daerah yang sangat jauh dari Kudus, saya bangga dengan perjuangan para peserta,” kata Ketua tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum Sigit Budiarto.
Hari pertama proses seleksi dimulai dengan tahap screening dengan mekanisme pertandingan sistem gugur. Pertandingan berlangsung 1 game, hingga poin ke-21 (tanpa deuce/setting), peserta pindah/bertukar lapangan pada poin ke-11. Peserta yang menang di tahap Screening hingga babak 64 besar untuk putra dan 32 besar untuk putri berhak masuk ke tahap turnamen.