Rabu 12 Apr 2017 21:50 WIB

Fahira: Negara tak Boleh Biarkan Peneror KPK Terus Berkeliaran

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Ilham
Fahira Idris
Foto: dok.Istimewa
Fahira Idris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite III DPD, Fahira Idris menilai, aktor dibalik penyerangan Novel Baswedan ingin mengirim pesan ketakutan kepada seluruh rakyat Indonesia. Menurut Fahira, peristiwa tersebut ingin melemahkan upaya dan perjuangan bangsa Indonesia memberantas korupsi.

"Akan berhadapan dengan aksi-aksi teror dan kekerasan fisik dengan harapan menyurutkan langkah semua elemen bangsa melawan korupsi," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/4).

Penyerangan ini, kata dia, merupakan bentuk pelecehan terhadap hukum dan negara. Menurut Fahira, baik aktor dan eksekutornya menganggap teror yang mereka lakukan tidak akan bisa dilacak dan diungkap.

Fahira juga meragukan mekanisme pengamanan para penyidik KPK sehari-hari. Namun, kata dia, jika digunakan akal sehat, seharusnya penyidik KPK mendapat pengamanan yang melekat jika melihat ‘bahayanya’ tugas yang mereka kerjakan sehari-hari.

"Mereka ini kerjanya menguak sebuah tindak pidana yang masuk dalam kategori kejahatan yang luar biasa. Bagaimana mereka mau bekerja tenang kalau keselamatan diri dan keluarganya tidak terjamin," katanya. Fahira berharap ke depan ada pembenahan soal keamanan dari personal penyidik KPK.

Lebih lanjut, Fahira mengatakan, negara tidak boleh berlama-lama membiarkan para penebar teror berkeliaran. Pemerintah, kata dia, harus menunjukan tidak ada tempat bagi mereka di Indonesia. "Dalam tempo sesingkat-singkatnya polisi harus ungkap tuntas kasus ini,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement