REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik KPK, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang yang belum diketahui identitasnya selepas shalat Subuh, Selasa (11/4). Ia sempat menanggalkan bajunya ketika berusaha kembali ke masjid.

Salah satu warga yang turut membantu membopong Novel, Lomri mengatakan, Novel sudah membuka baju bajunya ketika ia bantu. Saat itu, Novel hanya memakai kaus oblong berwarna putih. "Mungkin karena panas kali ya, lengan saya saja sampe luntur (melepuh) kena cairan itu," kata dia, Selasa (11/4).

Saat itu, Lomri sedang tiduran di masjid. Tiba-tiba ia mendengar raungan minta tolong Novel. Ia pun bersama yang lain langsung keluar dan membopong Novel ke sumber air terdekat, yakni tempat wudhlu Masjid Al-Ihsan, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Selepas menolong Novel, Lomri sempat mengamankan beberapa alat bukti. Ia juga sempat mengumpulkan baju gamis Novel, cangkir seng yang digunakan pelaku, dan sandal jepit. "Saya tutupin pake koran," kata dia.

Sebelumnya, seorang warga, Eko Julianto (26 tahun), sempat melihat dua orang yang duduk di bangku keramik yang terletak beberapa puluh meter dari masjid. Satu orang bertubuh kurus dan satu lagi berbadan agak besar. "Yang kurus berdiri dan yang besar duduk di dekat motor Nmax hitam kayaknya," kata Eko.

Menurut identifikasi Eko, pria kurus berambut agak ikal mengenakan jaket kulit hitam. Sedang yang besar, mengenakan jaket jeans belel dan buff bermotif tentara Amerika. "Tapi saya tidak mau menyimpulkan dia pelaku, itu urusan polisi," kata dia yang sempat diperiksa juga oleh polisi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika