Selasa 11 Apr 2017 20:52 WIB

MUI: Serangan ke Novel Jangan Lemahkan Semangat Berantas Korupsi

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras tindak kekerasan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Selasa (11/4)). Tindakan tersebut dinilai di luar nalar orang sehat dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

"Patut diduga pelakunya adalah orang yang anti terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi," ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi, Selasa (11/4).

MUI meminta kepada Kepolisian RI untuk mengusut tuntas pelakunya dan menangkap dalang di balik peristiwa tersebut. MUI, kata dia, terus mendukung KPK dan aparat penegak hukum lainnya terus berjihad melawan korupsi.

"Jangan pernah gentar dan menyerah kepada koruptor, meskipun risiko yang dihadapi sangat besar," kata dia.

Zainut menyebut tindakan sadis yang dilakukan terhadap Novel adalah bukti teror yang sangat nyata terhadap aparat penegak hukum yang ingin memberantas korupsi.  MUI berharap hal tersebut tidak melemahkan semangat para penegak hukum lainnya untuk terus berjihad melawan korupsi. Pasalnya korupsi adalah musuh negara yang harus dibasmi dari negara Pancasila.

Kejahatan korupsi di Indonesia dinilainya sudah sangat memprihatinkan karena telah masuk pada semua sektor dan bidang kehidupan. Dari mulai bidang legislatif, eksekutif, yudikatif dan bidang-bidang lainnya dan jelas-jelas sangat merugikan keuangan negara.

MUI menyampaikan rasa simpati sangat mendalam kepada Novel dan keluarganya. "Semoga beliau diberikan ketabahan dalam menerima musibah ini dan tetap semangat untuk berjihad nelawan korupsi," ujar Zainut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement