REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyiraman air keras yang dilakukan orang tidak dikenal terhadap Novel Baswedan, Selasa (11/4), menyebabkan bagian mata penyidik KPK tersebut bengkak dan terluka. Sepupu dari Novel Baswedan, Anies Baswedan mengatakan, adiknya semangat dalam menjalani proses penyembuhan.  

Menurut Anies, Novel sendiri mengaku tidak gentar dengan teror yang ditujukan kepada dirinya itu. “Saya merasa optimislah. Novelnya sendiri semangat terus, dia bilang, ini berarti kita maju terus ya bang. Kalau begini malah makin semangat,” kata Anies. 

Novel bercerita kepada Anies, akhir-akhir ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menangani kasus yang cukup besar. Salah satunya adalah kasus korupsi KTP-elektornik. “Dan ia ceritakan hari-hari terakhir ini ada penanganan kasus yang cukup besar,” kata Anies.

Novel sendiri telah dibawa ke Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat untuk ditangani lebih lanjut. Anies mengatakan, dokter telah memastikan tidak ada sisa bahan kimia di mata sepupunya itu.

“Masih agak blur di mata sebelah kiri, nanti dibawa ke JEC. Dipastikan tidak ada sisa-sisa kimia yang ada di mata,” kata Anies. 

Anies meminta kepada rekan-rekan wartawan agar mendoakan proses penyembuhan yang dilakukan sepupunya itu agar cepat selesai. Ia mengatakan, hal ini agar proses pemberantasan korupsi di negeri ini bisa berjalan kembali. "Kita berharap Novel segera pulih agar bisa menuntaskan kasus korupsi," ujar Anies.

Selain Anies, turut juga hadir pimpinan KPK yaitu Taufiequrachman Ruki, Laode Syarif, dan Abraham Samad. Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian juga turut menjenguk Novel siang tadi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika