Selasa 11 Apr 2017 14:26 WIB

PBNU: Penyerangan Terhadap Novel Baswedan Kejahatan Serius

                        Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4) pagi.
Foto: dok.Istimewa/ Anies-Sandi Media Center
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. PBNU menyatakan kejahatan itu sebagai tindakan kriminal serius.

"Kita patut meminta aparat penegak hukum agar memberikan perhatian serius dan segera mengusut tuntas pelaku dan dalang peristiwa tersebut," kata Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/4).

Ia mengatakan teror yang menimpa aparat penegak hukum baik polisi, jaksa, pengacara, maupun hakim tidak boleh dibiarkan, karena teror semacam ini berpotensi memengaruhi independensi penegakan hukum. "Terlebih teror ini mengindikasikan adanya upaya koruptor 'fight back' karena merasa terancam oleh KPK," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Robikin, langkah ekstra serius perlu dilakukan bukan hanya untuk mengusut pelaku, tetapi lebih jauh dari itu adalah bagaimana memberikan efek jera kepada mereka yang ingin bermain-main dengan hukum. PBNU meminta KPK dan seluruh institusi penegak hukum lainnya tidak gentar dan tetap fokus menjalankan tugas dan wewenang masing-masing serta mengajak semua pihak untuk terus mengawal penegakan hukum di bidang pemberantasan korupsi.

Novel Baswedan pada Selasa sekitar pukul 05.10 WIB diserang dua orang yang mengendarai motor dengan cara menyiramkan air keras ke bagian wajah di dekat kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Penyidik senior KPK itu sebelumnya juga pernah ditabrak mobil ketika sedang mengendarai sepeda motor yang diduga juga sebagai tindakan teror terhadap dirinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement