Selasa 11 Apr 2017 10:33 WIB

IPW Desak Polri Segera Tangkap Pelaku Penyiraman Novel Baswedan

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Penyidik KPK Novel Baswedan.
Foto: Republika/Wihdan H
Penyidik KPK Novel Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri segera menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pada Selasa (11/4) pagi tadi. Pasalnya, dikhawatirkan ini akan menjadi trend bagi para koruptor untuk melumpuhkan KPK

"Jika kasus ini tidak segera diungkap dan pelakunya tidak segera ditangkap akan menjadi modus baru atau trend yang diikuti," ujar Ketua Presidium IPW, Neta S  kepada Republika.co.id dalam siaran persnya, Selasa (11/4).

Tidak hanya itu, menurut Neta, Polri juga harus mengungkap motif penyiraman tersebut, apakah kejadian ini berkaitan dengan kasus korupsi yang sedang diusut Novel atau tidak. Pasalnya, belakangan ini KPK makin agresif membongkar kasus-kasus korupsi besar, terutama yang dilakukan mafia proyek yang berkolusi dengan para pejabat negara.

Karena itu, Neta mengatakan, tidak ada pilihan bagi KPK dan Polri selain bekerja sama agar bisa dengan cepat menangkap pelaku dan membongkar jaringan serta otak pelaku penyiraman air keras tersebut. "IPW berharap KPK dan para penyidiknya tidak gentar menghadapi aksi teror penyiraman air keras yang dilakukan para pengecut ini," ucapnya.

Menurut Neta, dengan adanya kasus ini KPK justru harus semakin agresif untuk membongkar kasus-kasus korupsi besar. Sehingga para koruptor tidak semakin berani menebar teror. Kendati demikian, kata dia, KPK harus mulai waspada untuk kedepannya.

"KPK dan Polri sudah saatnya memikirkan tindakan pengamanan terhadap para penyidik KPK, apakah melalui pengawalan khusus atau penambahan petugas pengamanan agar mereka bisa terlindungi dengan maksimal," kata Neta.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement