Jumat 07 Apr 2017 19:13 WIB

Indonesia Diminta Waspadai Dampak Siklon Tropis Ernie

Seorang petuga BMKG melakukan pemantauan (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petuga BMKG melakukan pemantauan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak siklon tropis Ernie yang muncul di perairan sebelah barat Australia, sekitar 14.9LS 110.5BT pada jarak 800 km sebelah selatan Cilacap pada Jumat (7/4) pukul 01.00 WIB.

Deputi bidang Meteorologi BMKG Yunus S Swarinoto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, mengatakan Siklon Tropis Ernie mengakibatkan dampak tidak langsung berupa wilayah konvergensi dan peningkatan curah hujan di beberapa tempat di Indonesia bagian barat.  Saat ini, Siklon Tropis Ernie mempunyai kecepatan angin maksimum 100 km/jam, dan tekanan udara minimum 987 mb. Siklon Tropis Ernie bergerak ke selatan barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan gerak 12 km/jam.

Sementara itu, terdapat pusat tekanan rendah di Laut Arafuru, yang mengakibatkan pertumbuhan awan dan gelombang tinggi di wilayah sekitarnya.  Kondisi tersebut diperkirakan mengakibatkan hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat.

Juga di Lampung, Bengkulu, Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua. Dampak lainnya adalah gelombang laut dengan ketinggian 1,25 meter hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan.

Gelombang tinggi juga terjadi di perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, bagian selatan Selat Bali, Selat Lombok dan Selat Alas, Laut Jawa, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kep. Sangihe dan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat dan Papua, perairan utara Kep. Kai hingga Aru, perairan Kep. Babar dan Tanimbar serta Laut Arafuru bagian timur.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin serta pengguna jasa transportasi penyeberangan laut diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement