REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggenjot sektor pariwisata melalui gelaran Majapahit Travel Fair (MTF) 2017 pada 13-16 April 2017 di Grand City Surabaya. Dalam hajatan ini, Pemprov menargetkan nilai transaksi senilai Rp 60 miliar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Jarianto, mengatakan, MTF ke-18 ini bakal dihadiri 120 peserta dari 23 negara.Peserta terdiri dari agen travel dan operator tur dari negara-negara tersebut.
“Kami berharap tahun ini ada transaksi lebih. Tahun lalu transaksinya sebesar Rp 54,8 miliar, kalau bisa tahun ini naik 10 persen menjadi Rp 60 miliar,” kata Jarianto dalam konferensi pers di kantor Disbudpar Jatim, Rabu (5/4).
Menurutnya, MTF digelar untuk mendorong orang luar negeri pergi ke Jatim dan berbelanja di Jatim. Ia menyebutkan, pada 2016 jumlah turis dalam negeri yang mengunjungi Jatim sebanyak 54 juta orang. Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 618 ribu orang.
“Kami targetnya pada 2019 kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1 juta turis. Di Jatim terdapat 784 objek wisata yang tersebar di 38 kabupaten/kota,” jelasnya.
Tahun ini, MTF mengambil tema Adventure Tourism yang bertujuan meningkatkan minat generasi muda untuk mengeksplorasi kekayaan alam Jatim serta para penggemar wisata petualangan. Kegiatan utama MTF yakni Travel Exchange dalam bentuk booth untuk memaksimalkan pertemuan bisnis antara buyer dan seller. Kegiatan MTF ditunjang pameran dan bursa pariwisata, fam trip, penampilan kesenian, serta berbagai lomba.
Travel Exchange ini dilaksanakan di Hotel Vasa Surabaya pada 13 April 2017. Targetnya sebanyak 120 buyer dari 23 negara dan 90 seller dari industri pariwisata di Jatim dan luar Jatim.
Ketua Asosiasi Pariwisata (Asita) Jatim Arifudin Syah menambahkan, MTF mempertemukan pelaku wisata di Jatim kepada buyer dari luar negeri. Para operator dan agen travel dari luar negeri tersebut didatangkan agar bisa lebih mengenal pariwisata di Jatim.
Nantinya para agen travel dan operator tur akan menyampaikan kepada pelaku wisata di negaranya tentang pariwisata Jatim yang layak dikunjungi. “Travel agent dan tour operator di luar negeri sangat berperan dalam perjalanan turis-turis mereka,” jelas Arifudin.
Direktur PT Debindo Mitra Tama Budiono, menyebutkan MTF sudah bisa dibilang sebagai pameran terbesar di Indonesia. Sebab, pelaksanaan pameran di lokasi seluas 4.000 meter persegi dengan 150 stan dan 110 peserta. PT Debindo merupakan penanggung jawab pameran MTF yang digelar di Grand City.
“MTF ini mendorong pariwisata Jatim dan Indonesia karena kita mendatangkan turis mancanegara. Kami berharap, turis yang mendarat di Cengkareng maupun Bali bisa ditarik ke Jatim dengan masa tinggal yang lebih lama,” ucap Budiono.
MTF 2017 juga dimeriahkan jamuan makan malam yang dikemas dalam acara Cultural Evening. Menu yang disajikan berasal dari 40 industri hotel di Jatim. Menu dan dekorasi jamuan makan malam tersebut akan dinilai oleh juri dari instansi pendidikan dan Disbudpar Jatim untuk memilih enam pemenang.
Sementara Fam Trip mengajak para buyer dan seller merasakan langsung pengalaman berwisata di Jatim. Lokasi yang dituju bagi buyer yakni Gili Iyang di Kabupaten Sumenep dan Gunung Bromo. Sedangkan lokasi Fam Trip bagi seller yakni di Batu Secret Zoo.