Selasa 04 Apr 2017 20:44 WIB

Lurah Lenteng Agung Atur Lalu Lintas

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ilham
Mengatur lalu lintas (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Mengatur lalu lintas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lurah Lenteng Agung, Satia, turun langsung ke jalan mengatur lalu lintas di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (4/4), sore. Ia bergerak karena sempat ada orang yang terseret kereta di perlintasan penyebrangan depan Kampus IISIP Jakarta.

"Pak Lurah hebat!" teriak salah seorang warga RT 03/03, Kelurahan Lenteng Agung. Menanggapi antusias warga yang melihatnya turun langsung mengatur lalu lintas, ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan merespon teriakan warganya sambil terus mengatur lalu lintas.

Aksi yang dimulai sejak pukul 16.30 WIB, kata Satia, bukan yang pertama kali. Setiap ada kejadian yang menyebabkan lalu lintas di wilayahnya tidak lancar, ia pasti langsung mendatangi tempatnya. "Rumah saya di Pamulang, Depok, kalau ada info ada apa-apa di wilayah saya, jam berapapun saya datang. Ini juga sudah beberapa kali saya turun langsung mengatur lalu lintas," kata dia saat ditemui, Selasa (4/4), sore.

Namun, tetap ada yang curiga dengan aksi sang lurah. Beberapa pengendara motor sempat mengatakan, dia hanya membuat pencitraan untuk diambil gambar dan dianggap berdedikasi. Padahal, hingga pukul 17.41 WIB, Satia masih tetap berdiri mengatur lalu lintas.

 

"Terserah orang mau pikir apa. Mereka kan tidak tahu saya beberapa kali melakukan ini, dan bukan di jalan ini saja. Di beberapa jalan lain juga pernah," ujar Satia.

Satia mengatakan, korban terseret kereta merupakan warga dari Sumedang. Orang tersebut tidak mengalami luka berat, tetapi motornya rusak berkeping-keping dihantam kereta.

"Dia sempat lompat sebelum motornya menabrak kereta. Jadi tidak apa-apa, hanya pingsan saja karena syok. Dan kejadian itu terjadi di wilayah saya, jadi saya harus lihat langsung bagaimana kronologisnya," kata Satia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement