REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, munculnya spanduk berisi penegakan syariat Islam jika Anies-Sandi terpilih bukan berasal dari timnya. Dia menilai, munculnya spanduk-spanduk itu berasal dari pihak-pihak yang sudah tak percaya diri menghadapi kontestasi Pilkada DKI.
"Kalau sudah pakai fitnah-fitnah begini itu seperti tak percaya diri jadinya," kata dia sembari menunjukkan contoh spanduk tersebut saat memberikan keterangan resmi di Posko Pemenangan Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/4).
Anies mengatakan, pembuatan spanduk fitnah ini sudah tak fokus dengan substansi kontestasi Pilkada DKI. Ia mengibaratkan, pembuat spanduk fitnah ini seperti pemain yang sudah tak lagi fokus dengan bola dalam sebuah pertandingan sepak bola. Pemain yang seperti ini sudah tak ada harapan lagi untuk menang dalam sebuah pertandingan.
Cagub nomor urut tiga ini mengimbau kepada seluruh relawan dan pendukungnya untuk tenang dengan fitnah-fitnah semacam ini. Ia memprediksi, fitnah-fitnah seperti ini akan terus terjadi jelang pemungutan suara 19 April nanti.
"Buat para pendukung, buat warga Jakarta jangan kaget. Kalau kami, makin banyak difitnah kami makin yakin. Berarti kami makin kuat, momentum kita makin besar," ujar dia.
Dalam keterangan persnya, Anies menunjukkan contoh spanduk yang dimaksud. Spanduk tersebut berisi kalimat yang intinya akan diberlakukan syariat Islam di Jakarta jika Anies-Sandi terpilih. Dalam spanduk tersebut juga ada foto Anies-Sandi dengan simbol Salam Bersama.
Di beberapa spanduk lain juga ada foto Imam Besar FPI Habib Rizieq. Spanduk-spanduk tersebut beredar masif pada Senin (3/4) pagi di berbagai titik di DKI Jakarta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika