Selasa 28 Mar 2017 00:10 WIB

Pemkot Solo Minta Pemerintah Pusat Tambah Pembangunan Rusunawa

Rep: Andrian Saputra/ Red: Hazliansyah
Bengawan Solo
Foto: Pemkot Surakarta
Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --  Rumah susun sewa sederhana (rusunawa) yang dibangun bagi warga terdampak relokasi pembangunan proyek penanggulangan banjir dinilai masih belum cukup.

Saat ini Pemerintah Kota Solo tengah menyiapkan satu blok rusunawa di Mojosongo yang siap ditempati oleh warga yang akan direlokasi lantaran pemukimannya terdampak proyek pembangunan embung dan bendungan karet Tirtonadi.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Solo, Agus Djoko Witiarso mengungkapkan, terdapat sekitar 400 kepala keluarga yang akan dipindah. Untuk itu menurutnya diperlukan blok rumah susun tambahan bagi warga terdampak proyek penanggulangan banjir.

"Belum cukup untuk menampung 400 kepala keluarga kalau hanya satu blok. Butuh empat blok lagi untuk menampung warga terdampak proyek bendungan karet Tritonadi," tutur Agus pada Senin (27/3).

Untuk itu, jelas dia, Pemerintah Kota Solo akan mengajukan permohonan bantuan anggaran kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pembangunan blok rusunawa tambahan. Dia berharap permohonan itu bisa dikabulkan sehingga pembangunan rusunawa tambahan dapat segera dikerjakan tahun ini.

"Warga harus sudah direlokasi semuanya tahun ini, sebab itu pekan ini kami akan ajukan tambahan rusunawa ke pusat," tuturnya.

Untuk diketahui, pembangunan embung dan bendungan karet Tirtonadi sebagai upaya penanggulangan banjir di Solo yang menjadi program Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan Pemkot Solo. Ditargetkan proyek tersebut selesai dua tahun mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement